SUMBA BARAT — Dalam upaya mendukung penyediaan benih kakao unggul dan bersertifikat, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) melakukan kegiatan pemurnian, penilaian, dan penetapan kebun sumber benih kakao milik PT Timor Mitra Niaga (PT TMN) serta Kebun Sumber Benih Kakao Gaura. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dimulai Rabu (23/7), di Desa Wetana, Kecamatan Laboya Barat, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.
Plt. Direktur Jenderal Perkebunan, Abdul Roni Angkat, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Keputusan Menteri Pertanian Nomor 67/Kpts/KB.020/7/2018 tentang Pedoman Produksi, Sertifikasi, Peredaran, dan Pengawasan Benih Tanaman Kakao. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut atas permohonan dari pemilik kebun sumber benih.
“Langkah ini sangat strategis untuk memastikan ketersediaan benih kakao yang unggul dan bersertifikat. Tujuannya adalah menjamin mutu dan keaslian benih yang akan diedarkan ke petani,” ujar Abdul Roni dikutip Agricom.id dari laman resmi Ditjenbun.
BACA JUGA: Pemerintah Libatkan BUMN untuk Pastikan Distribusi Beras SPHP Merata
Ia menjelaskan, tim pelaksana kegiatan terdiri dari berbagai unsur, yakni pemulia kakao dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Direktorat Jenderal Perkebunan, pengawas benih tanaman, serta UPTD Pengawasan dan Sertifikasi Benih dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT. Penilaian dilakukan langsung di lapangan dengan mengamati dan mengidentifikasi karakteristik setiap tanaman kakao untuk memastikan kesesuaian dengan klon unggul yang telah ditetapkan.
“Langkah ini penting agar proses perbanyakan benih dilakukan dengan tepat, menjaga mutu genetik, serta meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen,” tambahnya.
Abdul Roni juga menekankan bahwa penyediaan benih unggul harus disertai dengan peningkatan kapasitas petani dan penguatan sistem perbenihan nasional. Semua ini bertujuan untuk mendukung daya saing kakao Indonesia di pasar internasional dan meningkatkan kesejahteraan petani kakao di seluruh sentra produksi.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan dukungan penuh atas kegiatan tersebut. Ia menilai pemurnian dan penilaian kebun sumber benih merupakan langkah awal yang penting untuk menjamin keberlanjutan usaha tani kakao.
“Kami sangat mendukung upaya ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat sektor kakao nasional. Dengan benih unggul dan bersertifikat, kualitas kakao Indonesia akan meningkat dan mampu bersaing di pasar global. Ini juga akan memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan petani kita,” ujar Mentan Amran.
Langkah Kementan ini diharapkan mampu menjadi fondasi kuat dalam mendorong transformasi sektor kakao nasional menuju pertanian yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan. (A3)