Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memimpin penanaman jagung unggul serentak di 33 titik di Banten seluas 208 hektare. Kegiatan ini menandai langkah konkret menuju swasembada pangan melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, Polri, dan masyarakat tani. Foto: Humas Kementan
AGRICOM, BANTEN – Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, melaksanakan kegiatan penanaman jagung varietas unggul secara serentak di 33 titik di Provinsi Banten, dengan total luas mencapai 208 hektare.
Jagung yang ditanam merupakan varietas unggul berproduktivitas tinggi, dengan potensi hasil mencapai 10 ton per hektar. Program ini diharapkan dapat memperkuat langkah menuju swasembada pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
Dalam arahannya, Wapres Gibran menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan pertanian tidak dapat tercapai tanpa sinergi lintas sektor. Menurutnya, seluruh elemen pemerintah perlu bekerja dalam satu visi dan gerak bersama agar program ketahanan pangan nasional dapat berjalan efektif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
“Kita sebagai pembantu Presiden mempunyai kewajiban memastikan visi-misi beliau berjalan dengan baik, terutama di bidang ketahanan pangan. Cara kerja kolaboratif seperti ini harus dicakup dan dicakup untuk mewujudkan cita-cita Bapak Presiden, yaitu swasembada pangan,” ujar Wapres Gibran saat menghadiri kegiatan Penanaman Serentak Jagung Kuartal IV dan Peresmian Gudang Ketahanan Pangan POLRI di Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (8/10/2025).
Wapres juga memberikan penghargaan atas kolaborasi antara Kementerian Pertanian, Polri, Forkopimda, Bulog, kelompok tani, perguruan tinggi, dan pesantren yang ikut terlibat dalam kegiatan ini. Ia menilai, pendekatan kerja sama multipihak seperti ini menjadi fondasi penting untuk memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan.
“Pendekatan kolaboratif ini harus menjadi model dalam setiap program pertanian agar hasilnya lebih terukur dan berdampak langsung bagi petani,” tambah Wapres, dikutip Agricom.id dari laman Kementan.
Melalui penanaman serentak ini, pemerintah berharap produktivitas jagung nasional meningkat signifikan, sekaligus membuka peluang pengembangan industri pakan dan pangan berbasis jagung di tingkat daerah.
“Saya juga ingin mengapresiasi kerja keras semua pihak. Ini bisa menjadi model kolaborasi yang perlu diperluas karena hasilnya nyata. Produksi jagung nasional di kuartal ketiga sudah mencapai 2,8 juta ton dari lebih 30 ribu kelompok tani. Apalagi di Banten, industri pakan ternak dan peternak mandiri sudah siap menampung hasil panen,” tambah Wapres.
BACA JUGA: Kementan-BSSN Perkuat Keamanan Siber untuk Transformasi Digital Pertanian Nasional
Lebih lanjut, Wapres menyoroti pentingnya pendampingan pascapanen agar petani tidak mengalami kesulitan ketika hasil panen belum memenuhi standar industri. Ia mendorong Bulog dan berbagai pihak terus berinovasi untuk meningkatkan serapan hasil petani melalui penyediaan dryer, silo, benih unggul, dan pengendalian hama yang efektif.
“Petani jangan sampai merasa ditinggal jika hasil panennya belum memenuhi standar. Harus ada pendampingan, pelatihan, dan akses bantuan. Dengan kerja keroyokan seperti ini, saya yakin semua bisa diselesaikan,” kata Wapres Gibran.
Selain itu, Wapres Gibran juga mendorong peningkatan penggunaan alat dan mesin pertanian modern (alsintan) serta pelibatan anak muda dan kampus dalam inovasi pertanian, termasuk riset dan penerapan teknologi seperti drone, kecerdasan buatan (AI), serta pengolahan hasil jagung menjadi produk bernilai tambah seperti tepung, minyak jagung, etanol, dan pakan ternak.
“Saya juga ingin lebih banyak anak muda terlibat dalam riset dan penggunaan teknologi pertanian modern. Ini penting untuk menjadikan pertanian kita lebih produktif dan berdaya saing,” kata Wapres.
Bersamaan, Mentan Amran pada acara ini menyampaikan laporan capaian produksi jagung nasional yang terus meningkat signifikan berkat sinergi lintas lembaga, termasuk dukungan Polri dan seluruh jajaran pemerintah daerah.
“Izin Pak Wapres, tahun ini produksi jagung kita meningkat 1,5 juta ton dibanding tahun lalu. Tahun 2024 kita produksi 15 juta ton, dan tahun ini ditargetkan mencapai 16,6 juta ton. Kenaikan ini berkat kerja keras Polri, TNI, dan seluruh petani Indonesia,”kata Mentan.
Tidak hanya itu, kenaikan produksi jagung juga berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan petani. Dengan harga rata-rata Rp5.500 per kilogram, tambahan pendapatan petani dari jagung diperkirakan mencapai lebih dari Rp8 triliun.
Mentan Amran juga menyampaikan bahwa tren positif juga terjadi pada komoditas beras nasional yang meningkat dari 30 juta ton menjadi 34 juta ton, dengan perkiraan peningkatan pendapatan petani mencapai Rp113 triliun.
“Alhamdulillah, dengan kolaborasi kita semua mulai dari Polri, TNI, Kejaksaan, hingga pemerintah daerah produksi pangan nasional terus meningkat. Ini bukti nyata bahwa kerja bersama membawa hasil yang besar bagi petani berhasil mendorong peningkatan produksi pangan nasional,” tukas Mentan Amran.
Kegiatan ini merupakan salah satu program Polri dalam mendukung upaya pemerintah mewujudkan swasembada pangan nasional. Program ini menjadi bentuk kolaborasi nyata lintas sektor antara Polri, Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, serta masyarakat petani dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis wilayah.
Diketahui juga hadir Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, serta Direktur Utama Perum Bulog Mayjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhani.
Hadir pula jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Banten, antara lain Kapolda Banten, Ketua DPRD Provinsi Banten Gajati, serta Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar serta jajaran Forkopimda Kabupaten Tangerang. (A3)