CEPA Buka Peluang Besar Ekspor Shortening dan Margarin Sawit ke Pasar Amerika Latin


AGRICOM, TANGERANG – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperluas jangkauan pasar ekspor Indonesia, khususnya ke kawasan Amerika Latin. Melalui implementasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dengan Cile dan Peru , Kemendag menilai strategi kerja sama ini untuk memperkuat daya saing produk unggulan nasional, terutama di sektor turunan kelapa sawit , alas kaki, dan otomotif .

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Djatmiko Bris Witjaksono , saat membuka seminar bertajuk “Potensi Bisnis Indonesia di Amerika Latin melalui Peru CEPA dan Chile CEPA” yang digelar pada Sabtu (18/10) di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang . Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 .

BACA JUGA: 

- Harga CPO Turun Tipis di KPBN INACOM, Bursa Malaysia Lanjutkan Penurunan Empat Hari Beruntun pada Rabu (29/10)

- Kopi Arabika Bajawa Tembus Pasar Thailand, Bukti Petani Flores Siap Go Global

“Peru dan Chile merupakan mitra penting Indonesia di kawasan Amerika Latin. Melalui CEPA, kita tidak hanya memperluas akses pasar, tetapi juga memperkuat posisi produk Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang terus berubah,” ujar Djatmiko, dikutip Agricom.id dari laman Kemendag.

Seminar ini menghadirkan narasumber dari perwakilan perdagangan RI di luar negeri, asosiasi, serta pelaku usaha yang telah memanfaatkan peluang pasar Amerika Latin.

Dari sektor agroindustri, Manajer Ekspor PT AK Goldenesia, Irma Nuranggraini , menyampaikan bahwa produk turunan kelapa sawit seperti mentega, margarin, dan minyak goreng memiliki peluang besar di kawasan tersebut.

“Negara seperti Peru dan Cile belum memiliki lahan sawit yang luas. Oleh karena itu, produk berbasis kelapa sawit Indonesia sangat diminati karena lebih sehat dan efisien dibandingkan minyak kedelai atau bunga matahari,” ujarnya.

BACA JUGA:  UMKM Salatiga Ekspor Gula Kelapa ke Rusia Senilai Rp2,33 Miliar

Irma juga menyoroti pembangunan Pelabuhan Cancay di Peru yang akan menjadi faktor penting dalam mempercepat distribusi produk Indonesia di Amerika Selatan. “Dengan pelabuhan modern ini, waktu pengiriman akan lebih singkat dan biaya logistik lebih efisien. Ini momentum yang perlu dimanfaatkan,” tambahnya.

Antusiasme pelaku usaha terhadap peluang ekspor ke Amerika Latin juga terlihat dari partisipasi peserta seminar. Salah satunya Aaron Panjaitan , pemilik PT Aaron Global Sejahtera , yang bergerak di bidang perdagangan rempah-rempah dan produk agrikultur. “Seminar ini memberikan wawasan berharga, terutama bagi pelaku usaha muda yang ingin menembus pasar ekspor. Informasinya sangat membantu membuka peluang baru di kawasan Amerika Latin,” pungkas Aaron. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP