Perwakilan Asosiasi Pengusaha Karet Indonesia (APKARINDO) saat bertemu Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: APKARINDO
AGRICOM, PALEMBANG, 5 November 2025 — Asosiasi Pengusaha Karet Indonesia (APKARINDO) mendorong pelaksanaan program peremajaan pertanian secara serentak nasional sebagai langkah strategi untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Usulan ini disampaikan melalui APKARINDO Nasional dengan tekanan sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat tani.
Menurut Ketua APKARINDO Sumsel, Ir. H. Supartijo , program peremajaan nasional perlu dilaksanakan secara menyeluruh dan terstruktur melalui beberapa skema utama yang disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan daerah.
Pertama, program proyek terpadu pola Unit Pelaksana Proyek (UPP) di setiap daerah. Skema ini diharapkan berjalan melalui dukungan pembiayaan perbankan, baik melalui kredit murni dengan subsidi bunga, maupun melalui mekanisme penyaluran menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan sistem ini, kegiatan peremajaan dapat dilakukan lebih cepat dan terarah sesuai prioritas wilayah.
BACA JUGA:
- Harga Karet SGX Naik Tipis pada Selasa (4/11), Tertinggi Rp28.354 per Kg
- Kementan Setujui Investasi Sawit Terpadu 10 Ribu Hektare di Luwu Utara
Kedua, program swadana, yaitu pola kerja sama di mana pemerintah menyiapkan sarana dan prasarana pendukung, sedangkan pembiayaan tenaga kerja dilakukan oleh petani secara mandiri. Model ini dinilai efektif untuk menumbuhkan kemandirian petani sekaligus memperkuat rasa memiliki terhadap lahan dan hasil usaha mereka.
Ketiga, APKARINDO juga mengusulkan program bantuan bibit unggul sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian nasional. Penggunaan bibit unggul diharapkan mampu mempercepat peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif dan memperbaiki struktur komoditas pertanian secara berkelanjutan.
Untuk memastikan tercapainya program ini, APKARINDO menekankan pentingnya pendampingan teknis dan penyuluhan lapangan. Pendampingan tersebut diusulkan dilakukan oleh petugas yang direkrut dari alumni SMK Pertanian, yang akan dibekali pelatihan khusus di Lembaga Pelatihan Pertanian (LPP). Mereka nantinya akan berada di bawah koordinasi Kepala UPP di masing-masing daerah, sehingga kegiatan dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran.
“Dengan melibatkan tenaga muda alumni SMK Pertanian, kami tidak hanya memperkuat sumber daya manusia di sektor pertanian, tetapi juga membuka lapangan kerja baru bagi generasi muda di pedesaan,” jelas H. Supartijo, dalam keterangan yang diterima Agricom.id , Rabu (5/11).
APKARINDO optimistis bahwa pelaksanaan program peremajaan nasional secara serentak ini akan memberikan dampak besar terhadap peningkatan produktivitas, efisiensi pengelolaan lahan, serta kesejahteraan petani di seluruh Indonesia. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi sektor pertanian sebagai pilar utama pembangunan ekonomi nasional yang berkelanjutan . (A3)