AGRICOM, LAMPUNG - Dalam rapat koordinasi antisipasi dampak iklim el nino Provinsi Lampung, Rabu, 2 Agustus 2023, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), menganjurkan Provinsi Lampung untuk mempercepat proses penanaman dengan varietas unggul yang tahan terhadap kondisi kering, dan untuk memanfaatkan teknologi mekanisasi sebagai sarana utama dalam menjaga produksi domestik.
Mentan SYL mengatakan, langkah ini diperlukan agar Lampung memiliki kapabilitas dalam mempertahankan peranannya sebagai wilayah penyangga dalam menghadapi cuaca ekstrem El Nino yang diantisipasikan akan berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
"Salah satu langkahnya adalah mempersiapkan sekitar 500 ribu hektar lahan penyangga untuk meningkatkan intensifikasi pertanian. Dalam upaya ini, kami akan mengandalkan teknologi mekanisasi dan teknologi modern, termasuk penyesuaian varietas yang tahan terhadap kondisi kekeringan," ujar Mentan SYL, dikutip Agricom.id dalam keterangan resmi.
Baca juga : Walau Harga Referensi CPO Naik 4,48%, BK & PE CPO Tetap
SYL mengatakan selama ini Provinsi Lampung adalah daerah penyangga langsung bagi daerah di Pulau Jawa. Karena itu, dalam menghadapi el nino ini Lampung harus menjadi daerah terbaik dalam peningkatan produkai bagi kepentingan nasional.
"Dan kelihatanya Pak Kadis yang ada di sini Pak Bupati Pak Gubernur sangat serius dan sangat antusias membantu kepentingan bangsa yang kita cintai ini," kata Mentan SYL.
Menurut SYL, upaya pemerintah dalam mengantisipasi dampak buruk el nino juga dilakukan dengan mendorong penanaman 1000 hektare di setiap daerah. Khusus untuk wilayah Lampung, SYL berharap pimpinan daerah terus mendampingi petani dalam berproduksi.
"Kalau Gubernur Lampung dan para Bupati Lampung mau tanam 1000 hektare kita akan siapkan skema KUR dan paket alsintan. Kita berharap kalau pertanian itu 1000 hektar bisa berkontribusi kepada rakyat perputaran ekonomi sampai 30 miliar. Dan ini membutuhkan konsentrasi kerja yang sangat apik antara pemerintah pusat dengan daerah," katanya.
Namun begitu, SYL memastikan bahwa saat ini masih ada petani yang melakukan panen raya sehingga masyarakat tak perlu khawatir akan ketersediaan pangan. Tercatat, bulan Agustus ini ada sekitar 850 ribu hektare yang siap untuk panen.
Baca juga : Keberlangsungan Padi Pandan Wangi Cianjur: Peran Esensial Pemerintah dalam Perlindungan Varietas Unggul
"Tetapi ingat kita tidak boleh pede karena cuaca sangat ekstrem kalau hujan langsung banjir kalau panas membakar," katanya.
Asisten Daerah 2 Pemerintah dan Perekonomian Provinsi Lampung, Kusnardi menyampaikan terimaksih atas dukungan dan perhatian besar jajaran Kementan terhadap Provinsi Lampung dalam membangun pertanian yang jauh lebih kuat terutama saat menghadapi el nino.
Menurut Kusnardi, saat ini potenai lahan sawah di povinsi lampung mencapai 361 ribu hektare lebih. Sebagai antisipasi kegagalan, pihaknya sudah meminta para Bupati agar mempercepat proses tanam dan menyalurkan bantuan pompa.
"Lampung akan melaksanakan tanam padi 100 ribu hektare untuk periode juli sampai september 2023. Upaya lain adalah menyalurkan pompa air kepada kelompok tani, mempercepat tanam dan mengoptimalkan sumber air serta mengoptimalkan lahan dan meningkatkan jumlah petani," jelas Kusnardi. (T4)