Petani Muda Genggelang Bangkitkan Kakao Lombok Utara Lewat Inovasi Penyerbukan Buatan


AGRICOM, LOMBOK UTARA – Inovasi pertanian kembali tumbuh dari desa. Alwi, pemuda asal Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara, menjadi bukti bahwa keberhasilan di dunia perkebunan tidak hanya dimiliki korporasi besar. Dengan semangat, kreativitas, dan ketekunan, ia berhasil mengembangkan kakao unggulan lokal yang kini menjadi kebanggaan daerahnya.

Bermodal lahan seluas 50 are yang ditanami sekitar 600 pohon kakao, Alwi mengembangkan sistem budidaya inovatif yang memungkinkan buah kakao tumbuh lebat di batang pohon utama. Teknik ini menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen kakao lokal.

BACA JUGA: 

- Petani Kakao Lombok Timur Andaalkan Agrowisata di Tengah Harga Anjlok

- Mentan Amran dan Ketua MPR Sidak Kios Pupuk di Jember, Petani Gembira Harga Makin Murah

Pada tahun 2023, Alwi bersama 14 petani muda lainnya mendirikan Kelompok Tani Lereng Murmas yang kini mengelola lahan seluas 15 hektar. Kelompok ini tidak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga melakukan penelitian dan pengembangan varietas kakao unggulan. Dari eksperimen mereka lahir tiga klon potensial — Ijo Kajuman, Beneng Jomot, dan Mama Murmas — yang semuanya dikembangkan melalui proses penyerbukan buatan manual .

Hasil inovasi tersebut sangat menjanjikan. Setiap pohon mampu menghasilkan antara 2 hingga 5 kilogram biji kakao kering, dengan total kelompok produksi mencapai 1.500–1.600 kilogram per bulan atau setara dengan nilai ekonomi sekitar Rp7,5 juta .

Keberhasilan ini merupakan buah dari proses panjang. Alwi belajar secara otodidak melalui pengalaman di lapangan dan sumber pembelajaran yang berani. Ia juga menyebarkan aktifkan pengetahuannya kepada anggota kelompok, menjadikan Lereng Murmas sebagai pelopor penyerbukan buatan kakao di Lombok Utara.

Kepala Desa Genggelang, Al Maududi , mengapresiasi langkah warganya yang berhasil mengangkat potensi pertanian lokal.
“Petani telah menunjukkan ketekunan dan kebersamaan dalam berkelompok. Beberapa penemuan klon unggulan lokal dan kemampuan melakukan penyerbukan manual telah meningkatkan kualitas kakao Genggelang,” ujarnya dikutip Agricom.id dari KBRN RRI, Selasa (01/11/2025).

BACA JUGA:  Kakao Jembrana Tembus Pasar Eropa dan Asia, Koperasi KSS Catat Sejarah Ekspor Terbesar

Ia berharap inovasi Alwi dan kelompoknya dapat memicu tumbuhnya lebih banyak unit pengolahan kakao lokal seperti Kampung Kakao Senara, membuka peluang ekspor kakao premium, serta menginspirasi generasi muda untuk ikut mengembangkan sektor pertanian.

Dengan kombinasi inovasi, kreativitas, dan semangat kolaboratif , para petani muda Genggelang kini menjadi simbol kebangkitan pertanian Lombok Utara. Dari lereng Murmas, mereka membuktikan bahwa produk lokal mampu bersaing di pasar global — dan bahwa masa depan pertanian ada di tangan generasi muda yang berani berinovasi. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP