Mentan Amran dan Ketua MPR Sidak Kios Pupuk di Jember, Petani Gembira Harga Makin Murah


AGRICOM, JEMBER —  Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani meninjau kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Jumat (1/11). Kunjungan tersebut memastikan kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20 persen benar-benar diterapkan di lapangan.

Dalam dialog langsung dengan petani dan pengecer, Muzani dan Mentan Amran menemukan bahwa harga pupuk di tingkat kios telah turun sesuai ketentuan baru. Para petani pun menyambut gembira kebijakan ini, yang dinilai meringankan beban mereka pada musim tanam.

“Hari ini kami bersama Menteri Pertanian meninjau langsung penjualan pupuk subsidi di Jember, dan kami melihat penurunan harga 20 persen benar-benar dilaksanakan,” ujar Muzani, dikutip Agricom.id dari laman Kementan.

BACA JUGA:

- Petani Kakao Lombok Timur Andaalkan Agrowisata di Tengah Harga Anjlok

- Kakao Jembrana Tembus Pasar Eropa dan Asia, Koperasi KSS Catat Sejarah Ekspor Terbesar

Ia menyatakan kebanggaannya karena kebijakan pemerintah tidak hanya berhenti di atas kertas, namun telah dirasakan manfaatnya oleh petani secara nyata. “Kami bangga karena keputusan pemerintah dijalankan di lapangan. Para petani sudah membeli pupuk dengan harga baru yang lebih murah,” tambahnya.

Menurut Muzani, turunnya harga pupuk menjadi kabar yang menggembirakan dan memberikan semangat baru bagi petani untuk meningkatkan produksi. “Kabar ini tentu menyenangkan bagi petani dan bisa menggairahkan semangat mereka untuk terus berproduksi. Semoga Indonesia ke depan bisa menjadi sumber pangan, bukan hanya untuk negeri sendiri, tapi juga dunia,” ujarnya optimis.

Muzani juga mengapresiasi langkah-langkah konkret Mentan Amran dalam mencapai target swasembada pangan tahun 2025. “Pak Amran terus turun ke lapangan, mendengar langsung keluhan petani, dan mencari solusi nyata.Upaya seperti ini yang kami sebut berkesinambungan,” tegasnya.

Ia menambahkan, pembangunan pertanian harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari ketersediaan pupuk hingga benih yang cukup. “Tidak hanya dari Kementerian Pertanian, tapi petani juga harus terus disemangati. Pupuk dan benih harus disediakan dengan baik agar produktivitas meningkat,” katanya.

BACA JUGA: 

- Harga Referensi CPO November 2025 Naik Tipis, Didorong Ekspektasi Kenaikan dan Kenaikan Harga Minyak Nabati

- Harga Referensi Biji Kakao Periode November 2025 Turun 14,53 Persen, Dipicu Peningkatan Produksi di Negara Produsen Utama

Muzani menilai kebijakan pemerintah saat ini sangat berpihak pada petani, karena selain menaikkan harga gabah kering panen menjadi Rp6.500 per kilogram, pemerintah juga menurunkan harga pupuk bersubsidi. "Ini langkah luar biasa. Diskon 20 persen untuk pupuk adalah kebijakan yang signifikan. Terima kasih kepada Bapak Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian atas perhatian besar kepada petani," ujarnya.

Soleh, seorang petani di Jember yang tengah mengkompensasi pupuk bersubsidi, menyampaikan rasa terima kasih atas kebijakan tersebut. "Saya senang pupuk sekarang lebih murah. Lahan saya kecil, jadi kebijakan ini sangat membantu. Terima kasih Pak Presiden Prabowo," ungkapnya.

Sementara itu, Mentan Amran menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi. Ia tidak segan memberikan sanksi kepada pengecer yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). "Ada 26 distributor yang menjual pupuk di atas HET, izinnya langsung dicabut dan tidak akan dikembalikan. Kita berikan kepada yang disiplin dan peduli petani," tegas Amran.

Sebagai bentuk transparansi, Kementerian Pertanian membuka kanal pengaduan publik “Lapor Pak Amran” melalui WhatsApp di nomor 0823 1110 9390 , yang dapat digunakan petani untuk melaporkan penyimpangan, seperti pupuk palsu atau pelanggaran harga.

Dengan pengawasan ketat dan dukungan untuk memastikan seluruh pihak, Kementerian Pertanian kebijakan pupuk bersubsidi berjalan tepat sasaran. Pemerintah optimistis langkah ini akan memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP