Pemerintah Ambil Alih Pemulihan 40 Ribu Hektare Sawah Terdampak Banjir, Kementan Pastikan Bantuan Menyeluruh

Pemerintah Ambil Alih Pemulihan 40 Ribu Hektare Sawah Terdampak Banjir, Kementan Pastikan Bantuan Menyeluruh
Agricom.id

05 December 2025 , 14:52 WIB

Dalam kunjungan kerjanya ke Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemulihan dilakukan melalui skema terpadu, mencakup rekonstruksi lahan yang hilang, penyediaan benih dan alat mesin pertanian (alsintan). Foto: Kementan

 

AGRICOM, TAPANULI TENGAH — Pemerintah pusat memastikan seluruh area persawahan yang terdampak banjir di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat akan dipulihkan tanpa biaya sedikit pun bagi para petani. Total lahan yang mengalami kerusakan diperkirakan mencapai 40 ribu hektare.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemulihan dilakukan melalui skema terpadu, mencakup rekonstruksi lahan yang hilang, penyediaan benih dan alat mesin pertanian (alsintan), hingga penanaman ulang sampai lahan siap dikembalikan kepada pemiliknya.

Dalam kunjungan kerjanya ke Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Mentan Amran meninjau langsung kondisi 82 hektare sawah yang rusak tersapu banjir. Ia menyatakan bahwa pemerintah pusat mengambil alih penuh seluruh proses perbaikan agar petani tidak menanggung beban apa pun.

BACA JUGA: 

- Hanya Satu Jam, Kementan dan Stakeholder Himpun Donasi Rp 75 Miliar untuk Korban Banjir Sumatera

- Himpun Dana Rp 75,85 Miliar, GAPKI Bersama Kementan Kerahkan Bantuan Untuk Korban Bencana Aceh dan Sumatera

“Pemerintah akan membangun kembali sampai menjadi sawah seperti semula. Kami akan kirim peralatan, bantuan, benih gratis, dan melakukan penanaman hingga serah terima kepada pemiliknya,” ujar Amran, dikutip Agricom.id dari laman Kementan, Jumat (5/12/2025).

Ia juga meminta pemerintah daerah segera merampungkan administrasi batas kepemilikan lahan untuk mempercepat proses rekonstruksi. “Kami beri waktu 1–2 minggu untuk menyelesaikan administrasi patok bidang-bidangnya. Semua akan kami perbaiki kembali. Itu tanggung jawab pusat,” tegasnya.

Pendekatan pemulihan akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan di setiap lokasi. Untuk lahan yang benar-benar rata tersapu banjir, pemerintah akan melakukan pencetakan ulang. Sementara itu, sawah yang masih dapat diselamatkan akan mendapatkan bantuan benih gratis serta alsintan guna mempercepat proses tanam. Skema ini dirancang agar produksi dapat kembali berjalan secepat mungkin.

“Semua lokasi kami tangani sesuai kondisinya. Ada yang cukup ditanami ulang dengan benih dan traktor, ada yang rusak berat dan harus dicetak ulang. Pemerintah pusat bertanggung jawab penuh sampai selesai,” jelas Amran.

BACA JUGA: Musim Mas Salurkan Bantuan Darurat untuk Ribuan Keluarga Korban Banjir Sumatera

Untuk mempercepat pekerjaan, Kementerian Pertanian melibatkan kontraktor lokal yang pembiayaannya sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah pusat. Pemulihan ditargetkan selesai dalam 1–2 bulan, bergantung pada kesiapan alat berat dan kelengkapan administrasi daerah.

Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran juga memastikan bahwa ketersediaan beras di wilayah terdampak berada dalam kondisi aman. Pemerintah bahkan telah menambah cadangan hingga tiga kali lipat dari kebutuhan normal.

“Cadangan beras sudah disiapkan tiga kali lipat dari kebutuhan. Tidak usah khawatir,” ujarnya.

Melalui kombinasi pemulihan lahan dan penguatan cadangan pangan, pemerintah menegaskan komitmennya dalam menangani dampak bencana sekaligus memastikan aktivitas produksi pertanian dapat kembali pulih dalam waktu dekat. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP