Selenggarakan workshop SDM industri perkebunan kelapa sawit, Rektor INSTIPER Yogyakarta menekankan pentingnya inovasi pembelajaran dan penguasaan teknologi untuk menyiapkan SDM sawit yang kompeten, berdaya juang tinggi, dan siap mendukung keberlanjutan industri. Foto: Instiper/Agricom
AGRICOM, YOGYAKARTA — Untuk memastikan keberlanjutan industri kelapa sawit nasional, perguruan tinggi dituntut mampu menghasilkan sumber daya manusia yang tidak hanya terampil, tetapi juga adaptif terhadap perubahan zaman. Di tengah transformasi teknologi dan tuntutan praktik perkebunan yang berkelanjutan, INSTIPER Yogyakarta menegaskan komitmennya dalam mencetak lulusan yang siap menjawab kebutuhan industri.
Rektor INSTIPER Yogyakarta, Dr. Harsawardana, menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia menjadi fondasi penting bagi kemajuan bangsa, termasuk dalam pengembangan industri kelapa sawit. Ia menyatakan bahwa sektor sawit harus dijalankan dengan prinsip pertanian berkelanjutan, sehingga diperlukan SDM yang terampil, tangguh, dan mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
"Kami terus melakukan inovasi dalam proses pembelajaran untuk mempersiapkan SDM yang siap menghadapi tantangan industri kelapa sawit. Salah satunya melalui pengembangan metode belajar yang memanfaatkan teknologi terbaru,” ujarnya di acara Workshop SDM Industri Perkebunan Kelapa Sawit bertema “Penyiapan SDM dalam Mendukung Keberlanjutan Perkebunan Kelapa Sawit”, yang berlangsung pada Selasa (9/12/2025).
BACA JUGA:
- INSTIPER Yogyakarta Dorong Penguatan SDM untuk Keberlanjutan Industri Sawit
- Update Harga CPO Inacom Selasa (9/12/2025): Naik Tipis, Tertinggi Rp 14.325/Kg
- Harga Karet SGX Sicom 9 Desember 2025 Naik Tipis, Sentuh Rp 28.428 per Kg
Menurut Dr. Harsawardana, INSTIPER berkomitmen menjawab kebutuhan SDM industri sawit, yakni tenaga profesional yang mampu bekerja di lapangan, memiliki daya juang tinggi, serta menguasai teknologi modern. Masukan dari berbagai pemangku kepentingan dalam workshop ini juga menjadi acuan penting bagi INSTIPER dalam menyusun evaluasi dan perencanaan pembelajaran. Dengan begitu, lulusan INSTIPER diharapkan tampil sebagai sumber daya manusia yang kritis, kompeten, inovatif, dan adaptif terhadap pemanfaatan teknologi mutakhir.
Workshop ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis INSTIPER ke-67 dan dihadiri perwakilan dari 25 perusahaan industri kelapa sawit dan sejumlah pemangku kepentingan strategis di sektor sawit sebagai narasumber, di antaranya Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir Badan Pengelola Dana Perkebunan yang diwakili Plt. Kepala Divisi Penyaluran Dana Pengembangan SDM Perkebunan; Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian; Direktur SDM dan Umum PT Agrinas Palma Nusantara; Ketua Umum DPP APKASINDO; Ketua Plantation Human Capital Association Indonesia; Rektor INSTIPER; serta Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta.
Workshop ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan, pelaku industri, dan pemerintah dalam membangun ekosistem SDM yang solid bagi keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia. (A3)