INSTIPER Yogyakarta selenggarakan Workshop SDM Industri Perkebunan Kelapa Sawit bertema “Penyiapan SDM dalam Mendukung Keberlanjutan Perkebunan Kelapa Sawit”, pada Selasa (9/12/2025), di Yogyakarta. Foto: Instiper/Agricom
AGRICOM, YOGYAKARTA — Institut Pertanian Stiper (INSTIPER) Yogyakarta menegaskan bahwa industri kelapa sawit Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang semakin terampil, adaptif, dan berdaya saing tinggi. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Pusat Sains Kelapa Sawit (PSKS) INSTIPER, Dr. Purwadi, saat memoderatori Workshop SDM Industri Perkebunan Kelapa Sawit bertema “Penyiapan SDM dalam Mendukung Keberlanjutan Perkebunan Kelapa Sawit”, yang berlangsung pada Selasa (9/12/2025).
Workshop ini menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis INSTIPER ke-67 dan menghadirkan sejumlah pemangku kepentingan strategis di sektor sawit, di antaranya Direktur Penyaluran Dana Sektor Hilir Badan Pengelola Dana Perkebunan yang diwakili Plt. Kepala Divisi Penyaluran Dana Pengembangan SDM Perkebunan; Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma dari Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian; Direktur SDM dan Umum PT Agrinas Palma Nusantara; Ketua Umum DPP APKASINDO; Ketua Plantation Human Capital Association Indonesia; Rektor INSTIPER; serta Direktur Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta.
BACA JUGA:
- Update Harga CPO Inacom Selasa (9/12/2025): Naik Tipis, Tertinggi Rp 14.325/Kg
Dalam sesi diskusi, para narasumber menyoroti pentingnya menyiapkan tenaga kerja yang tidak hanya menguasai aspek teknis, tetapi juga memahami prinsip keberlanjutan, tata kelola, digitalisasi perkebunan, dan peningkatan produktivitas yang berkelanjutan.
Acara tersebut juga dihadiri perwakilan dari 25 perusahaan industri kelapa sawit, dosen INSTIPER, serta dosen Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY). Seluruh peserta terlibat aktif dalam membahas arah pengembangan kompetensi SDM sawit, termasuk kebutuhan keahlian masa depan yang akan menentukan daya saing sektor ini di level nasional dan global.
Workshop ini diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan, pelaku industri, dan pemerintah dalam membangun ekosistem SDM yang solid bagi keberlanjutan industri kelapa sawit Indonesia.
“Lembaga penyelenggara dalam hal ini perguruan tinggi harus bisa menjawab tantangan tersebut. Mengingat sektor industri kelapa sawit di Indonesia menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Untuk itu, perguruan tinggi terlebih yang fokus pada sektor perkebunan kelapa sawit harus siap mendidik SDM yang siap kerja di kebun dengan karakter kuat seperti yang sudah dilakukan INSTIPER Yogyakarta”, kata Dr. Purwadi, dalam keterangan yang di terima Palmoilmagazine.com, Selasa (9/12).
BACA JUGA:
- Update Harga Karet SGX Sicom Senin (8/12): Naik Menjadi Rp 28.421 Per Kg
Seperti diketahui, SDM manusia faktor penting dalam mendukung suatu keberlanjutan tak terkecuali di sektor industri kelapa sawit, yang berperan besar pada perekonomian nasional dan daerah. Mengingat, industri kelapa sawit memiliki ekosistem besar yang mampu menyerap tenaga kerja cukup besar. Dari data yang ada, lebih dari 12 juta orang bekerja di sektor industri sawit, baik langsung maupun tidak langsung. Maka, tidak heran keberlanjutan industri sawit menjadi keniscayaan yang perlu didukung SDM yang kompeten dan terampil.
Lebih lanjut, Dr. Purwadi, menegaskan ingin mengajak pelaku usaha industri kelapa sawit dengan stakeholder untuk menyiapkan SDM yang sesuai dengan kebutuhan industri kelapa sawit Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Rektor INSTIPER Yogyakarta, Dr. Harsawardana mengatakan “SDM merupakan kunci sebuah keberhasilan suatu negara, tak terkecuali industri kelapa sawit. Industri kelapa sawit harus dijalankan dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Kami, terus berinovasi dalam pembelajaran untuk mempersiapkan SDM di sektor kelapa sawit dengan langkah-langkah strategis. Salah satu dengan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi yang saat ini berkembang," katanya.
INSTIPER Yogyakarta siap menjawab tantangan SDM industri kelapa sawit yaitu SDM yang mampu melakukan pekerjaan lapangan, memiliki daya tahan dan daya juang tinggi, serta menguasai teknologi terkini. Masukan dari berbagai stakeholder perusahaan kelapa sawit yang hadir di acara workshop menjadi bahan evaluasi dan perencanaan pembelajaran mahasiswa di INSTIPER sehingga lulusan INSTIPER Yogyakarta menjadi lulusan yang kritis, tangguh, terampil, dan adaptif pada pemanfaatan teknologi terkini. (A3)