Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas pengiriman bantuan Kementan Peduli tahap II menggunakan KRI Surabaya dari Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025), sebagai bagian dari kolaborasi TNI–Polri dalam mempercepat distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Foto: Istimewa
AGRICOM, JAKARTA — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi tinggi kepada jajaran TNI dan Polri atas kolaborasi solid dalam mempercepat pengiriman bantuan bagi masyarakat terdampak bencana di sejumlah wilayah Sumatra, mulai dari Aceh, Sumatera Utara, hingga Sumatera Barat. Sinergi lintas sektor pertahanan dan keamanan tersebut dinilai menjadi kunci kelancaran distribusi logistik secara cepat, terkoordinasi, dan berlapis.
Apresiasi itu disampaikan Amran saat melepas pengiriman bantuan Kementan Peduli yang diberangkatkan menggunakan KRI Surabaya dari Dermaga Kolinlamil, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (12/12/2025).
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kepala Staf Angkatan Laut. Kerja samanya luar biasa. Begitu kami membutuhkan kapal, langsung disiapkan,” ujar Amran, dalam keterangan tertulis yang diperoleh Agricom.id, Senin (15/12).
BACA JUGA:
- Sambut Peta Jalan Hilirisasi Rempah, Kemendag Siap Dorong Ekspor Produk Bernilai Tambah
- Kementan Pacu Pengembangan Tebu dari Hulu ke Hilir di Grobogan
Selain Kasal, Mentan Amran juga menyampaikan penghargaan kepada Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Udara, Kepala Staf Angkatan Darat, serta Kapolri yang sejak awal memberikan dukungan penuh dalam penanganan bencana, termasuk pada pengiriman bantuan Kementan Peduli tahap pertama hingga tahap kedua.
“Ini merupakan bentuk kolaborasi yang sangat luar biasa,” tegasnya.
Dalam penjelasannya, Amran mengungkapkan bahwa sebagian besar bantuan yang diterima Kementerian Pertanian berasal dari para mitra strategis dalam bentuk barang. Di antaranya adalah dukungan dari pelaku industri pangan berupa makanan instan. Seluruh bantuan tersebut, kata dia, dikawal ketat sejak diterima hingga didistribusikan ke wilayah tujuan.
“Bantuan yang kami terima umumnya berbentuk barang. Kami kawal mulai dari titik penerimaan, proses pemuatan ke kapal, hingga tiba di lokasi. Tim kami sudah berada di lapangan untuk memastikan penyaluran berjalan tepat sasaran,” ujar Amran.
Pengawalan berlapis dari pusat hingga daerah ini, lanjutnya, memastikan logistik bantuan tiba dalam kondisi baik dan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat terdampak. Kementerian Pertanian bersama TNI dan Polri berkomitmen untuk terus bekerja cepat, responsif, dan terpadu hingga seluruh kebutuhan dasar warga di wilayah bencana terpenuhi.
Pada kesempatan tersebut, Amran juga menyampaikan bahwa bantuan Kementan Peduli tahap II diberangkatkan ke Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Ia berharap pengiriman bantuan dapat terus berlanjut sesuai kebutuhan di lapangan.
“Bantuan ini berasal dari pegawai Kementerian Pertanian serta mitra strategis. Semuanya diberikan secara langsung dan dengan penuh keikhlasan,” katanya.
Selain bantuan tersebut, pemerintah juga telah menyiapkan dukungan melalui APBN sesuai arahan Presiden. Total nilai bantuan mencapai Rp1,2 triliun yang disalurkan melalui skema reguler dan non-reguler. Bantuan reguler mencakup pasokan pangan rutin, sementara bantuan non-reguler merupakan respons khusus bencana, seperti minyak goreng dan beras.
“Kami juga telah menyiapkan cadangan beras hingga tiga kali lipat dari kebutuhan sebagai langkah antisipasi. Alhamdulillah, ketersediaan beras lebih dari cukup dan kondisi pangan, baik di lokasi bencana maupun wilayah terdampak, tetap aman,” tutup Mentan Amran. (A3)