AGRICOM, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia kembali bergerak naik pada Jumat (26/9/2025). PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) atau Indonesia Commodity Market (Inacom) menetapkan harga di level Rp 14.678/kg , naik tipis Rp 78 atau sekitar 0,53% dibandingkan sebelumnya.

Di Dumai, harga CPO tercatat sama dengan angka resmi tersebut. Namun di Long Pinang, masalah tak mulus itu. Harga sempat dibuka di Rp 14.193/kg, namun akhirnya ditarik (withdrawal ) karena penawaran tertinggi hanya berhenti di Rp 10.000/kg.

BACA JUGA:  Harga CPO KPBN Inacom dan Bursa Malaysia Ditutup Menguat pada Kamis (25/9)

Menariknya, di saat harga dalam negeri bergerak positif, kabar dari Malaysia justru sebaliknya. Bursa Derivatif Malaysia menutup perdagangan CPO dengan melemah. Kontrak Desember 2025 ditutup turun 0,97% menjadi RM 4.396 per ton (sekitar US$1.041,95). Secara mingguan, ini jadi penurunan ketiga berturut-turut. Aksi ambil untung para trader dan mandeknya pembicaraan dagang AS–China disebut sebagai pemicu utama.

Meski begitu, ada sinyal cerah dari sisi permintaan. India, sebagai importir minyak nabati terbesar di dunia, diperkirakan akan mendongkrak pembeliannya hingga 17,1 juta ton pada 2025/26. Lonjakan ini didorong oleh kebutuhan minyak sawit, kata analis industri Dorab Mistry pada konferensi Globoil, India.

Bahkan analis Oil World, Thomas Mielke, memperkirakan harga minyak sawit dan kedelai global bisa naik US$100–150 per ton pada paruh pertama 2026 akibat pasokan yang semakin ketat.

Sementara itu, pasar minyak nabati lainnya menunjukkan beragam pergerakan: minyak kedelai di Dalian turun tipis 0,22%, kontrak minyak sawit justru naik 0,24%, sedangkan minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 0,28%.

Berikut hasil Tender KPBN Inacom (26/9/2025, Rp/kg – tidak termasuk PPN):

CPO

- Franco Dumai : Rp 14.678 – EUP

- Loco Long Pinang: Rp 14.193 (WD), penawaran tertinggi Rp 10.000 – BFE

CPKO

- Loco Palembang: Rp 29.793 (WD), penawaran tertinggi Rp 29.400 – AMJP

(A3)

Sumber: InfoSAWIT