AGRICOM, KUALA LUMPUR — Astra Agro kembali tampil di panggung internasional. Melalui inovasi metagenomik yang dikembangkan tim Research & Development (R&D), perusahaan ini sukses membawa pulang Consolation Prize dalam Best Poster Competition pada konferensi Agriculture, Biotechnology and Sustainability (ABS), bagian dari gelaran besar MPOB PIPOC 2025 di Kuala Lumpur Convention Centre, 18–20 November 2025.
Prestasi ini bukan sembarangan. PIPOC dikenal sebagai salah satu ajang paling bergengsi di industri sawit global, diadakan dua tahun sekali oleh Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB). Sebanyak 31 juri—kombinasi ahli sejarah dan praktisi industri yang kredibel—menjadi penilai. Dengan tingkat kompetisi tertinggi itu, kemenangan Astra Agro menunjukkan kualitas riset yang semakin diakui di kancah internasional.
BACA JUGA: Astra Agro Tampilkan Aksi Hijau di COP30 Brasil: Dekarbonisasi Jadi Fokus Utama
Poster yang mengantarkan Astra Agro meraih penghargaan berjudul “Wawasan Metagenomik Dinamika Komunitas Mikroba di Lahan Gambut yang Dikonversi, Studi Kasus dari Perkebunan Kelapa Sawit di Riau Indonesia”. Materi yang dipresentasikan menyoroti penggunaan teknologi Metagenomic Profiling untuk memahami dinamika komunitas mikroba di lahan gambut yang berbeda tingkat produktivitasnya.
Senior Vice President Research and Development Astra Agro Lestari Cahyo Wibowo menyampaikan bahwa penelitian metagenomik ini merupakan elemen penting dari roadmap inovasi perusahaan. Astra Agro sebelumnya telah berhasil mengembangkan Astemic, pupuk hayati untuk lahan mineral yang telah digunakan di sekitar 50 ribu hektar dengan efisiensi penggunaan pupuk kimia mencapai 25 persen.
Menurutnya, keberhasilan ini menjadi dasar bagi perusahaan untuk memperluas eksplorasi lahan unik seperti gambut, payau, dan masam sulfat. “Lahan gambut memiliki karakteristik mikroba yang sangat berbeda dan memerlukan pendekatan ilmiah yang lebih presisi. Melalui penelitian ini kami memetakan komunitas mikroba yang dominan dan fungsinya sehingga dapat menjadi landasan untuk mengembangkan bio input baru yang lebih adaptif. Ini merupakan bagian dari strategi kami menuju pengembangan pupuk hayati khusus gambut,” ujar Cahyo, dalam keterangan yang diterima Agricom.id , Rabu (26/11).
Upaya pengembangan tersebut kemudian diperkuat melalui penggunaan Metagenomic Profiling, sebuah metode yang menganalisis DNA total dari mikroba tanah tanpa proses magma sehingga memberikan gambaran menyeluruh mengenai keragaman dan fungsi mikroba sekaligus membuka peluang mikroorganisme unggulan yang berperan dalam peningkatan ketersediaan nutrisi penting seperti Fosfat P dan Kalium K. Temuan tersebut menjadi dasar penting untuk strategi konservasi gambut, mitigasi emisi, serta optimalisasi pemupukan di ekosistem yang peringkat sensitif.
Menguatkan hasil tersebut, Ahli Junior Mikrobiologi Astra Agro Lestari dan selaku ketua Tim Tiar Aji Saputra, menyampaikan bahwa pencapaian ini menjadi validasi penting bagi arah penelitian yang sedang dikembangkan Astra Agro. “Penghargaan ini menunjukkan bahwa pendekatan metagenomik tidak hanya relevan secara ilmiah tetapi juga strategi bagi masa depan pengelolaan gambut. Temuan kami memberi dasar yang kuat dalam upaya merancang solusi nutrisi yang lebih tepat guna bagi lahan gambut. Ini adalah langkah awal yang penting menuju target Astra Agro untuk menghasilkan pupuk hayati spesifik gambut,” ujar Tiar.
BACA JUGA: Bahana Anwar Karim Tampil Gemilang di Panggung Grand Prix Junior Band (GPJB) XXI–2025
Konferensi ABS yang menjadi tempat dipertandingkannya karya-karya tersebut merupakan salah satu dari empat konferensi besar di PIPOC yang dirancang untuk mempertemukan para ahli, peneliti, akademisi, perusahaan, hingga pembuat kebijakan dari seluruh dunia. Tahun ini PIPOC menghadirkan lebih dari 1000 peserta, 100 pembicara, 200 presenter poster, dan lebih dari 400 peserta pameran. Acara ini secara rutin mengadakan dua tahun sebagai forum global untuk memamerkan teknologi terbaru, mempublikasikan kemajuan riset, serta membangun kolaborasi berbasis inovasi dengan tema besar “Transforming Today, Empowering Tomorrow Through Innovation”.
Prestasi ini menegaskan komitmen Astra Agro dalam memperkuat penelitian berbasis bioteknologi sebagai fondasi dari praktik agrikultur berkelanjutan. Keberhasilan ini juga menjadi bukti bahwa inovasi ilmiah dapat berjalan selaras dengan upaya peningkatan produktivitas sekaligus konservasi ekosistem gambut yang menjadi bagian penting dari ekosistem perkebunan di Indonesia. (A3)