Sumatera Selatan bersiap melepas ekspor perdana produk olahan kelapa ke Malaysia pada awal 2026. Didukung OJK dan Pemprov Sumsel, langkah ini menandai dorongan hilirisasi kelapa agar bernilai tambah dan berdaya saing global. Foto: Istimewa
AGRICOM, PALEMBANG — Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) bersiap mencatatkan langkah baru dalam penguatan ekspor dengan melepas pengiriman perdana produk olahan kelapa ke Malaysia pada awal 2026. Rencana ini merupakan hasil kolaborasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel bersama Pemerintah Provinsi Sumsel dan sejumlah mitra strategis.
Kepala OJK Sumsel-Babel, Arifin Susanto, menyampaikan bahwa selama ini potensi kelapa Sumsel masih didominasi ekspor kelapa utuh. Ke depan, fokus pengembangan diarahkan pada hilirisasi agar isi kelapa dapat diolah menjadi produk turunan bernilai tambah dan berdaya saing ekspor.
“Ke depan, isi kelapa atau coconut akan kita kembangkan menjadi produk turunan bernilai ekspor,” ujar Arifin, dikutip Agricom.id dari KBRN RRI, Jumat (19/12/2025).
BACA JUGA:
- Baratin Sumsel Edukasi Pengusaha UMKM Milenial Strategi dan Prosedur Ekspor
- Indonesia–Belarus Perkuat Kerja Sama Strategis, Fokus Ketahanan Pangan dan Investasi Industri
Ia mengungkapkan, minat investor asing mulai menguat, salah satunya datang dari Jepang yang serius menggarap proyek hilirisasi kelapa di Sumsel. Kehadiran investor ini diharapkan mampu membentuk ekosistem eksportir baru berbasis komoditas lokal, sekaligus memperkuat struktur industri dari hulu ke hilir.
Menurut Arifin, pengembangan industri kelapa melibatkan lintas pemangku kepentingan, termasuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sumsel sebagai pengendali sektor investasi. Dari sisi pembiayaan, OJK memastikan dukungan penuh agar rantai pasok tetap terjaga.
“Peran OJK adalah memastikan akses pembiayaan berjalan lancar. Kredit usaha bagi petani kelapa harus terjamin agar pasokan bahan baku berkesinambungan,” jelasnya usai menghadiri acara Sumsel Financial and Economic Collaboration 2025.
BACA JUGA: Harga CPO Rabu KPBN Inacom (17/12/2025) Masih Melemah, Turun Rp 65 per Kg
Ekspor perdana produk olahan kelapa ditargetkan berlangsung pada Januari atau Februari 2026. Pada tahap awal, pengiriman ke Malaysia direncanakan sebanyak lima kontainer, dengan kapasitas sekitar 20 ton per kontainer.
“Ini menjadi momentum penting, karena selama ini Sumsel dikenal mengekspor kopi atau kelapa utuh. Kini, kelapa kita naik kelas melalui produk olahan,” tegas Arifin.
Ia berharap, kelapa dapat menjadi primadona baru ekspor Sumsel, menyusul keberhasilan komoditas kopi dan karet. Melalui dorongan inovasi dan hilirisasi, industri lokal diharapkan semakin siap bersaing di pasar global. (A3)