Indonesia–Belarus Perkuat Kerja Sama Strategis, Fokus Ketahanan Pangan dan Investasi Industri

Indonesia–Belarus Perkuat Kerja Sama Strategis, Fokus Ketahanan Pangan dan Investasi Industri
Agricom.id

18 December 2025 , 08:39 WIB

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Deputi Perdana Menteri Belarus Viktor Karankevich di Jakarta untuk membahas penguatan kerja sama ekonomi strategis, mulai dari teknologi pertanian, investasi industri, hingga dukungan Belarus terhadap rencana Indonesia–EAEU FTA. Foto: Istimewa

 

AGRICOM, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Deputi Perdana Menteri Republik Belarus Viktor Karankevich di Jakarta, Selasa (16/12). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Belarus pada Juli 2025, sekaligus menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemitraan ekonomi strategis.

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menegaskan bahwa ketahanan pangan menjadi salah satu prioritas utama pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah Indonesia, kata dia, terus mendorong peningkatan produktivitas pertanian melalui pengembangan food estate serta pemanfaatan teknologi dan mekanisasi pertanian modern.

BACA JUGA: 

- Gubernur Papua Optimistis Menuju Swasembada Beras Lewat Pengembangan Pertanian Terpadu

- Kemendag Siapkan 741 Desa Masuk Program Desa Ekspor Mulai 2026

“Indonesia membutuhkan dukungan teknologi dan mesin pertanian modern untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Dalam hal ini, Belarus kami pandang sebagai mitra strategis dengan pengalaman dan kapasitas yang relevan,” ujar Airlangga, ikutip Agricom.id dari laman Kemenko Perekonomian.

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia terbuka terhadap kerja sama investasi dan pembentukan joint venture dengan mitra Belarus. Peluang tersebut mencakup pengembangan alat dan mesin pertanian, industri alat berat seperti dump truck, serta kerja sama berbasis komoditas karet. Selain itu, transformasi digital pertanian untuk mendorong keterlibatan generasi muda juga menjadi salah satu fokus kerja sama yang dapat dikembangkan bersama.

Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Belarus Viktor Karankevich menyampaikan bahwa negaranya memiliki pengalaman panjang dalam membangun ketahanan pangan dan saat ini mengekspor berbagai produk pertanian ke berbagai kawasan dunia. Ia menegaskan kesiapan Belarus untuk mendukung Indonesia, termasuk melalui penyediaan pupuk serta perluasan pasokan produk pertanian dan pangan seperti susu dan produk turunannya.

Menanggapi hal tersebut, Airlangga menyambut baik komitmen Belarus dan menekankan pentingnya memperluas kerja sama di sektor industri manufaktur, perdagangan, pendidikan, dan kesehatan. Indonesia, lanjutnya, juga memprioritaskan penguatan kerja sama pendidikan di bidang sains, teknologi, rekayasa, dan matematika (STEM), serta mendorong peningkatan kolaborasi riset antara kedua negara.

BACA JUGA: 

- Barantin Siapkan Palembang untuk Ekspor Komoditas Perkebunan Sumsel

- Baratin Sumsel Edukasi Pengusaha UMKM Milenial Strategi dan Prosedur Ekspor

Belarus, di sisi lain, melihat peluang kerja sama yang luas di berbagai sektor strategis, mulai dari pertanian dan ketahanan pangan hingga pariwisata dan sektor medis. Karankevich meyakini peluang tersebut akan semakin terbuka apabila Indonesia menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA) dengan Eurasian Economic Union (EAEU), serta menyatakan kesiapan Belarus untuk mendukung proses Indonesia–EAEU FTA.

Untuk memperdalam kerja sama teknis, Belarus mengusulkan pembentukan kelompok kerja (working groups) yang melibatkan para ahli dari berbagai sektor. Kelompok ini diharapkan menjadi wadah penyelesaian isu-isu spesifik sekaligus sarana pertukaran pengetahuan melalui kunjungan langsung maupun studi banding.

Kedua pihak menegaskan komitmen untuk menindaklanjuti seluruh usulan kerja sama strategis bersama kementerian dan lembaga terkait, serta melaporkan hasil pertemuan kepada Presiden Prabowo Subianto. Kunjungan delegasi Belarus ini juga menjadi bagian dari persiapan Kunjungan Kenegaraan Presiden Republik Belarus ke Indonesia yang direncanakan berlangsung pada Februari 2026.

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Elen Setiadi, Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri Punjul Setya Nugraha, serta perwakilan dari Danantara dan APINDO. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP