AGRICOM, JAKARTA - Manajemen PMO Kopi dan Kakao Nusantara mengadakan temu ramah dengan manajemen Unilever Indonesia untuk menjajaki potensi kerja sama dalam pengembangan Center of Excellence Kakao di Indonesia, Jumat 31 Januari 2025, di Agroplaza Building, Jakarta Selatan.

Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat huluisasi kakao rakyat dengan menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan industri kakao nasional dapat lebih terintegrasi, mulai dari peningkatan produktivitas petani hingga optimalisasi rantai pasok yang mendukung industri hilir.

Menurut Menurut Dwi Sutoro, Ketua PMO Kopi dan Kakao Nusantara yang juga Direktur Pemasaran PTPN Holding Dwi Sutoro, membangun ekosistem kakao yang kuat membutuhkan sinergi antara berbagai pemangku kepentingan.

BACA JUGA: 

- Monitoring Perkembangan Investasi di KEK Sei Mangkei: Dorong Pertumbuhan FDI

- Pemerintah Bentuk Tim PMO Kopi dan Kakao Nusantara untuk Perkuat Daya Saing Global

- Pentingnya Observasi Langsung untuk Perbaikan Proses

“Pemerintah, organisasi berbasis industri, sektor swasta, dan BUMN perlu bekerja sama untuk menghilangkan sekat-sekat (silo) yang menghambat pertumbuhan sektor ini. Dengan terbentuknya Center of Excellence, akan ada wadah untuk pengembangan teknologi, peningkatan kapasitas petani, serta riset inovatif yang dapat mempercepat modernisasi industri kakao rakyat,” ungkap Dwi kepada Agricom.id.

Lebih lanjut Dwi menjelaskan, kerja sama lintas sektor ini menjadi kunci dalam mendorong transfer pengetahuan dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efektif. Unilever Indonesia sebagai salah satu pelaku industri global memiliki pengalaman dan standar keberlanjutan yang dapat diterapkan di industri kakao nasional. Sementara itu, PMO Kopi dan Kakao Nusantara berperan sebagai fasilitator dalam menghubungkan para pemangku kepentingan agar tercipta strategi yang selaras dengan kebutuhan industri dan petani.

Dengan inisiatif ini, diharapkan industri kakao Indonesia dapat tumbuh lebih kuat dan kompetitif di pasar global. Sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan BUMN tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga mempercepat terciptanya rantai pasok kakao yang lebih efisien dan berkelanjutan. (A3)