AGRICOM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan kesiapan untuk membahas usulan larangan dan pembatasan (lartas) impor singkong dan tapioka dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian). Pembahasan ini merupakan langkah lanjutan sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 29 Tahun 2021 yang mengatur kebijakan pengendalian ekspor-impor barang berdasarkan keputusan rapat koordinasi.

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Isy Karim, menjelaskan bahwa Kemendag telah memulai pembahasan usulan ini secara internal dan kini siap untuk melanjutkannya ke tingkat Kemenko Perekonomian. “Kami terbuka untuk melakukan evaluasi menyeluruh, dengan mempertimbangkan situasi perekonomian nasional dan global yang terus berkembang,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diperoleh Agricom.id.

BACA JUGA: Kemenperin Dorong Hilirisasi Kelapa Sawit untuk Ketahanan Nutrisi dan Kesehatan

Menurut Isy, keputusan final mengenai lartas ini akan dilakukan apabila kondisi ekonomi dunia sudah lebih stabil. “Kemenko Perekonomian menyatakan bahwa pembahasan akan dilakukan ketika ekonomi global kembali kondusif,” tambahnya.

Isy juga menegaskan bahwa keputusan mengenai pembatasan impor singkong dan tapioka akan diambil dengan melibatkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan yang terkait, memastikan langkah ini berdampak positif bagi perekonomian nasional. (A3)