AGRICOM, JAKARTA – Harga minyak sawit mentah (CPO) di Indonesia Commodity Market atau Inacom (KPBN) mengalami kenaikan pada Senin, 23 Juni 2025. Harga CPO yang berlokasi di Belawan dan Dumai ditutup sebesar Rp13.730/kg.
Harga ini naik Rp75/kg dibandingkan harga Jumat (20 Juni 2025) yang tercatat Rp13.655/kg. Sedangkan di Teluk Bayur harga CPO berada di angka Rp13.600/kg.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa harga CPO di Bursa Malaysia juga menguat tipis pada penutupan perdagangan hari yang sama. Setelah sempat tertekan di awal sesi, harga CPO berhasil bangkit didorong oleh dua faktor utama: kenaikan harga minyak mentah global dan pelemahan nilai tukar ringgit Malaysia yang membuat CPO lebih menarik bagi pembeli internasional.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN Inacom dan Bursa Malaysia Turun Pada Jumat (20/6)
Kontrak berjangka CPO acuan untuk pengiriman September 2025 (kode FCPOc3) naik 7 ringgit atau 0,17%, menjadi 4.125 ringgit per metrik ton, setara dengan US$961,09. Kenaikan ini menandai penguatan selama empat sesi berturut-turut, mencerminkan sentimen pasar yang membaik, meskipun masih dibayangi oleh tekanan dari harga minyak nabati pesaing.
Seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur menyebut bahwa lonjakan harga minyak mentah selama sesi perdagangan Asia turut membantu meredam tekanan dari pasar minyak nabati di Tiongkok.
“Meskipun harga Dalian palm olein melemah, kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan ringgit telah menopang pasar CPO,” ungkapnya.
Di pasar global:
- Kontrak soyoil Dalian (DBYcv1) turun 0,44%
- Kontrak minyak sawit Dalian (DCPcv1) turun 0,33%
- Sebaliknya, harga minyak kedelai di CBOT naik 0,59%
Pelemahan nilai tukar ringgit Malaysia menjadi faktor penting dalam mengangkat harga CPO, karena meningkatkan daya saing harga di pasar ekspor, khususnya ke India dan Tiongkok, dua pasar utama CPO dunia.
Rincian Hasil Tender KPBN (Senin, 23 Juni 2025 | Harga per Kg, tidak termasuk PPN):
- Franco Belawan & Dumai: Rp13.730 – MM, IBP
Franco Teluk Bayur
