Perempuan Bapas Tanjungpandan Unjuk Ketangguhan di Pelatihan Hidroponik untuk Dukung Ketahanan Pangan

Perempuan Bapas Tanjungpandan Unjuk Ketangguhan di Pelatihan Hidroponik untuk Dukung Ketahanan Pangan
Agricom.id

14 November 2025 , 09:05 WIB

Semangat peserta perempuan Bapas Tanjungpandan mencuri perhatian dalam pelatihan hidroponik, menunjukkan ketelitian, keberanian, dan komitmen tinggi untuk membangun kemandirian dan ketahanan pangan keluarga. Foto: Istimewa

 

AGRICOM, BELITUNG — Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Tanjungpandan bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Belitung menyelenggarakan Pelatihan Hidroponik pada Kamis (13/11). Sebanyak 20 klien, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti kegiatan ini untuk memperluas keterampilan praktis yang dapat mendukung peluang usaha mandiri.

Sejak sesi pembukaan, seluruh peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi. Namun semangat peserta perempuan tampak lebih menonjol, terutama saat memasuki tahap praktik. Mereka dengan sigap menyiapkan peralatan, meracik nutrisi, menyusun media tanam, hingga menanam bibit hidroponik. Ketelitian dan keberanian mereka dalam mencoba setiap langkah menjadi inspirasi bagi peserta lainnya.

BACA JUGA: 

- Dukung Ketahanan Pangan Nasional, Lapas Tanjungpandan dan Imigrasi Tanam 200 Bibit Kelapa

- IPOC 2025 : Kementan Genjot Produktivitas Men

Instruktur BPVP Belitung, Nedya Deninta, memberikan apresiasi khusus atas dedikasi para peserta perempuan tersebut. “Saya sangat mengapresiasi semangat mereka. Para klien perempuan ini tidak kalah saing, bahkan lebih berani mencoba langsung setiap proses. Hidroponik mengajarkan nilai kesabaran, konsistensi, dan ketekunan—nilai yang sangat relevan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Agricom.id , Kamis (13/11).

Dalam pelatihan ini, Nedya juga memaparkan teknik dasar hidroponik, mulai dari pembuatan media tanam hingga pengelolaan nutrisi. Peserta belajar menyiapkan paralon, memasang netpot, menata rockwool untuk bibit, hingga membuat larutan nutrisi AB Mix yang menjadi sumber nutrisi bagi tanaman. Seluruh peserta mendapatkan kesempatan praktik langsung dengan pendampingan penuh dari instruktur sehingga memahami proses dari awal hingga tanaman siap tumbuh.

“Pertanian hidroponik mengajarkan kita membangun ketahanan diri. Setiap tanaman yang tumbuh dengan baik adalah hasil kesabaran dan usaha yang berkelanjutan—sama seperti perjalanan hidup seseorang,” tambah Nedya.

BACA JUGA: 

- IPOC 2025: Dirjen Perkebunan Sebut Industri Sawit Jadi Pilar Devisa dan Ciptakan Lapangan Kerja bagi Jutaan Rakyat

- Ketua Umum GAPKI Ungkap Tiga Strategi Hadapi Tantangan Industri Sawit di IPOC 2025

- Peserta Pecahkan Rekor IPOC 2025, Mona Surya: Antusiasme Luar Biasa

Kepala Bapas Kelas II Tanjungpandan, Muhammad Irfani, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program bimbingan kemandirian yang bertujuan membekali klien dengan keterampilan aplikatif.
“Kami berharap keterampilan ini dapat mereka kembangkan menjadi peluang usaha. Hidroponik dapat dilakukan di halaman rumah dengan modal terjangkau, namun memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan,” jelasnya.

Pelatihan hidroponik ini membuktikan bahwa peserta perempuan Bapas Tanjungpandan memiliki semangat belajar yang kuat dan siap untuk terus berkembang. Kegiatan ini menjadi wadah penting bagi mereka untuk memperluas kompetensi, meningkatkan rasa percaya diri, serta membuka jalan menuju kehidupan yang lebih mandiri dan produktif. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP