Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono (tengah) foto bersama delegasi International Coconut Community (ICC) ke-59 yang berlangsung di Skaye Cafe, Bandar Lampung, Senin (4 Des). Foto : Humas Kemendag
AGRICOM, JAKARTA — Indonesia tengah bersiap menjadi tuan rumah Sesi Tahunan ke-59 Pertemuan Tingkat Menteri Komunitas Kelapa Internasional (International Coconut Community/ICC). Acara yang direncanakan akan dibuka oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, akan berlangsung di Bandar Lampung, Lampung, pada tanggal 5-7 Desember 2023.
Selain Mendag Zulkifli Hasan, pembukaan ICC akan dihadiri Gubernur Lampung Arinal Djunaidi yang akan menyampaikan sambutan selaku tuan rumah. Selain itu, Wakil Menteri Pertanian dan Perikanan Samoa Afioga Maiava Fuimaono Tito akan menyampaikan sambutan mewakili seluruh delegasi Negara Anggota ICC. Terakhir, Sekretariat ICC akan memberikan plakat penghargaan kepada petani dan pelaku usaha Indonesia atas kontribusinya dalam peningkatan industri sektor kelapa.
Baca juga :
Menurut Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Djatmiko Bris Witjaksono, Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar ketiga di dunia, sangat menghargai peran krusial para petani dan pelaku industri kelapa. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor kelapa, dengan fokus pada inovasi dan peningkatan akses ke pasar global
“Indonesia sebagai Ketua ICC 2023 akan berupaya mewujudkan sektor kelapa berkelanjutan, sejalan dengan upaya peningkatan harga kelapa, teknologi pengembangan produk kelapa bernilai tambah sehingga petani menjadi lebih sejahtera,” ujar Djatmiko dikutip Agricom.id dalam rilis.
Djatmiko selaku National Liaison Officer Indonesia pada organisasi ICC juga mengungkapkan, Bandar Lampung dipilih sebagai lokasi pertemuan karena mempertimbangkan keberagaman industri kelapa yang tersebar di Provinsi Lampung. Keberagaman industri kelapa dari hulu hingga hilir di Lampung mewakili industri kelapa di Indonesia yang siap dikembangkan.
Baca juga :
“Pertemuan akan mengkaji situasi kelapa global dan membahas isu-isu spesifik dalam budidaya, pengolahan, pemasaran, dan perdagangan kelapa guna merumuskan usulan kebijakan yang tepat untuk pengembangan kelapa berkelanjutan,” kata Djatmiko.
Djatmiko menambahkan, pertemuan ICC juga akan disandingkan dengan pameran yang mengusung tema “Sustainable Coconut for Circular Economy”. Pameran ini merupakan upaya Kementerian Perdagangan dalam memperkuat diversifikasi dan promosi produk olahan kelapa dalam negeri sebagai langkah nyata inisiatif ekonomi sirkular. (A3)