AGRICOM, JAKARTA – Petani di berbagai wilayah Indonesia menyambut panen raya tahun ini dengan penuh rasa syukur. Hasil panen dinilai memuaskan, didukung oleh peran aktif pemerintah dalam memastikan kelancaran distribusi pupuk, penyediaan benih unggul, alat pertanian, hingga perhatian terhadap stabilitas harga gabah.
Lusben Simanjuntak, Ketua Kelompok Tani Maju Bersama di Desa Cinta Damai, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, menyampaikan apresiasinya terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang dinilai sangat berpihak kepada petani.
“Kami sangat bersyukur atas perhatian Bapak Presiden Prabowo. Kehidupan petani makin diperhatikan, dan program swasembada pangan benar-benar terasa dampaknya. Bantuan dari Kementerian Pertanian seperti pupuk dan alat pertanian berjalan lancar. Kami sangat berterima kasih,” ujar Lusben, Rabu (16/4/2025).
BACA JUGA:
- Mentan Amran Sidak Bulog dan PIHC: Serapan Gabah Tembus 2,7 Juta Ton
- Permintaan Ekspor Tinggi, Mentan Amran: Kenaikan Harga Kelapa Bulat Bawa Berkah bagi Petani
Ia juga menyampaikan bahwa hasil panen kali ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya. Dari total lahan seluas 223 hektare yang dikelola Kelompok Tani Maju Bersama, produktivitas naik menjadi rata-rata 7 ton per hektare.
Lusben juga merasa sangat terbantu dengan kebijakan pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah. Menurutnya, hal ini berdampak signifikan dalam meningkatkan penghasilan petani.
“Di tempat kami, harga gabah Rp6.600 per kilogram. Petani sangat berterima kasih karena dengan munculnya harga yang ditetapkan pemerintah dan Bapak Presiden, petani kita mendapatkan penghasilan yang lumayan sehingga bisa menghidupi keluarganya,” jelasnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Ruhiana, petani dari Desa Tambakbaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten. Ia mengungkapkan terdapat peningkatan panen pada periode panen Maret-April 2025.
“Alhamdulillah ada peningkatan pada panen Maret-April dibanding Desember-Januari. Yang sekarang produksinya rata-rata 5-6 ton per hektare,” ujarnya.
Ia menyampaikan apresiasi atas kebijakan pemerintah, terutama Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya meningkatkan produksi padi, mulai dari kegiatan optimasi lahan, pompanisasi, bantuan, pendampingan, hingga peningkatan HPP. Namun, ke depan ia berharap agar pemerintah juga menaruh perhatian pada aspek pascapanen untuk mendukung pencapaian swasembada.
“Ini sangat membantu para petani dengan HPP dari pemerintah yang meningkat ditambah lagi dengan kemudahan mengakses pupuk, juga ada bantuan alsintan, pompanisasi, alat-alat pertanian, itu sangat membantu untuk mempercepat tanaman bagi petani,” pungkasnya. (A3)
Sumber: Kementerian Pertanian