AGRICOM, JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali memberikan apresiasi terbuka kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono. Ia memuji kepemimpinan keduanya yang dinilai berhasil mendorong kemajuan signifikan di sektor pangan nasional.
Dalam pidatonya saat Rapat Kabinet, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa duet Menteri Amran dan Wamentan Sudaryono telah mencetak sejarah baru, khususnya dalam hal peningkatan produksi dan penyerapan beras secara nasional. Ia menilai hasil kerja Kementerian Pertanian saat ini nyata dan tidak bisa dibantah.
Salah satu indikator keberhasilan yang disoroti Presiden adalah melonjaknya produksi beras dan jagung. Menurutnya, capaian tersebut bukan sekadar data statistik, tetapi juga terbukti secara langsung di lapangan.
BACA JUGA:
- Editorial: Bisnis Agrikultur Melibatkan Semua Proses Supply Chain
- FOKUS: Indonesia Bersama Asean Negosiasi Kebijakan Tarif Amerika Serikat
“Salah satu prestasi kita yang nyata dan tidak bisa direkayasa adalah peningkatan besar pada produksi beras dan jagung. Produksi kita mencukupi, bahkan bisa dibilang tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ujar Presiden Prabowo, dikutip Agricom.id dari laman resmi Kementan, Senin (07/05).
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa produksi pangan tahun ini menjadi yang tertinggi dalam sejarah Indonesia. Salah satu contoh keberhasilan datang dari Provinsi Sumatera Selatan, yang mampu meningkatkan produksi beras dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton—naik sebesar 25 persen.
“Ini artinya ada peningkatan 25 persen. Menurut saya, ini merupakan salah satu prestasi besar, bahkan di tingkat dunia. Dan kita patut bangga karena telah bekerja dengan baik,” tegas Prabowo dengan antusias.
Tak hanya dari sisi produksi, pemerintah juga mencatat pencapaian luar biasa dalam hal serapan beras. Presiden menyampaikan bahwa tonase beras yang kini berada di tangan pemerintah merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah NKRI.
BACA JUGA:
- Harga Referensi CPO Periode Mei 2025 Turun 3,86 persen
- Harga Patokan Ekspor (HPE) Biji Kakao Periode Mei 2025 Naik 0,68 Persen
Presiden pun memberikan apresiasi khusus terhadap kerja keras jajaran Kementerian Pertanian yang dinilainya benar-benar turun langsung ke lapangan. Ia menyebut Menteri Amran dan Wakil Menteri Sudaryono kerap mengunjungi berbagai daerah untuk memantau kondisi pertanian secara langsung.
“Saya lihat tim pangan, Menteri Pertanian dan timnya semua fokus. Untung saja Menteri ada di Jakarta hari ini, biasanya saya cari nggak ada – di Kalimantan Barat, Jambi. Dua-duanya, Menteri dan Wakil Menteri, sudah hitam sekali. Berarti ini benar-benar bekerja,” ujarnya, yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Sebagai informasi, cadangan beras pemerintah (CBP) juga menunjukkan tren positif. Stok di gudang Bulog saat ini telah mencapai 3,5 juta ton dan diperkirakan akan terus meningkat hingga 4 juta ton. Pemerintah juga telah berhasil menyerap 1,88 juta ton beras dari petani sepanjang tahun ini.
Meski capaian tersebut patut dibanggakan, Presiden Prabowo tetap mengingatkan pentingnya kewaspadaan. Ia menekankan kepada Menteri Amran dan Wamen Sudaryono agar tetap mencermati faktor-faktor eksternal seperti cuaca yang tidak menentu dan ancaman serangan hama, yang dapat memengaruhi produksi beras di masa mendatang. (A3)