Menjelang Natal dan Tahun Baru, pedagang di Pasar Induk Kramat Jati memastikan pasokan cabai nasional dalam kondisi aman. Langkah cepat Kementerian Pertanian menjaga distribusi dinilai efektif menahan gejolak harga dan melindungi petani serta konsumen. Foto:
AGRICOM, JAKARTA — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), pasokan cabai nasional dipastikan berada dalam kondisi aman dengan harga yang relatif stabil. Pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ), Jakarta Timur, menilai langkah cepat Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjaga distribusi pangan berperan besar dalam menciptakan stabilitas pasar.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengambil langkah konkret dengan menyerap langsung hasil panen cabai petani di Aceh. Sebanyak 40 ton cabai dari sentra produksi di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah dibeli dan segera didistribusikan. Dari jumlah tersebut, 15 ton dikirim langsung ke Jakarta menggunakan pesawat Hercules TNI Angkatan Udara dari Bandara Rembele menuju Bandara Halim Perdanakusuma.
Dalam proses penyaluran, Kementan berkoordinasi dengan pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati guna memastikan pasokan cepat terserap pasar.
BACA JUGA:
- Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Negara Tak Akan Toleransi Permainan Harga Jelang Nataru
- Perpres 113 Tahun 2025 Perkuat Tata Kelola, Industri Pupuk Nasional Didorong Lebih Bergairah
Mentan Amran menegaskan bahwa kebijakan distribusi tersebut dirancang agar seluruh mata rantai pangan berjalan seimbang dan berkeadilan.
“Kita ingin semua tersenyum. Petani tersenyum, pedagang tersenyum, dan konsumen tersenyum karena harga tetap stabil. Jangan ada yang berteriak salah satunya,” tegasMentan Amran dalam keterangan tertulis yang diperoleh Agricom.id.
Salah satu pedagang cabai di PIKJ, Guntur, mengapresiasi respons cepat Kementan yang turun langsung membantu petani, khususnya di wilayah terdampak bencana di Aceh. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak hanya melindungi petani, tetapi juga memberikan kepastian pasokan bagi pasar induk.
“Alhamdulillah sudah ada gerak cepat dari Kementerian Pertanian untuk menolong teman-teman, saudara-saudara kita yang terkena bencana di Aceh,” ujar Guntur, Kamis (18/12/2025).
BACA JUGA: Perpres 113/2025 Buka Peluang Ekspor Pupuk, Tata Kelola Subsidi Kian Terarah
Ia menjelaskan, para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati terus berkoordinasi guna memastikan distribusi cabai berjalan lancar. Langkah tersebut dilakukan agar harga tetap kondusif dan tidak menimbulkan gejolak di pasar.
“Kami koordinasi dengan teman-teman di Pasar Induk Kramat Jati untuk gerak cepat terkait pendistribusian, supaya kondisi tetap kondusif, harga stabil, dan tidak terjadi gejolak di pasar,” jelasnya.
Guntur optimistis hingga akhir tahun harga cabai masih akan terjaga. Menurutnya, pasokan tidak hanya bergantung pada satu wilayah, melainkan berasal dari berbagai sentra produksi di dalam negeri.
“Untuk sampai akhir tahun, kemungkinan besar harga cabai masih stabil menghadapi Nataru. Insyaallah harga tetap terkontrol dan aman,” katanya.
BACA JUGA: Harga Tender CPO KPBN Inacom Jumat (19/12): Franco Dumai Turun, FOB Kalsel Masih WD
Saat ini, panen cabai dari sejumlah daerah utama seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat mulai melimpah. Selain itu, pasokan juga datang dari Sulawesi Selatan dan Aceh.
“Selain panenan dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang mulai banyak, pasokan juga datang dari Sulawesi Selatan dan Aceh. Jadi insyaallah sampai Nataru harga tetap terkontrol,” imbuhnya.
Melalui langkah ini, Kementerian Pertanian menegaskan komitmennya dalam menjaga stabilitas harga cabai menjelang Nataru, memastikan hasil panen petani terserap pasar, serta memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah situasi darurat dan pascabencana. (A3)