Agricom.id, JAKARTA - Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Juni 2020 adalah US$ 568,94/ton. Harga referensi tersebut menurun US$ 66,21 atau lebih rendah sekitar 10,42% dari periode Mei 2020 yang mencapai US$ 535,15/ton.
Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 55 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
“Saat ini harga referensi CPO berada pada level di bawah USD 750/ metrik ton (MT). Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD 0/Ton untuk periode Juni 2020,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Indrasari Wisnu Wardhana, dalam keterangan tertulis yang diterima Agricom.id, Sabtu (30/5/2020).
BK CPO untuk Juni 2020 tercantum pada Kolom 1, Lampiran II, Huruf C, Peraturan Menteri Keuangan No.13/PMK.010/2017 sebesar US$ 0/Ton. Nilai tersebut sama dengan BK CPO untuk periode Mei 2020 sebesar US$ 0/Ton.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Juni 2020 sebesar US$ 2.392,59/ton, naik 4,79% atau US$ 109,45 dari bulan sebelumnya, yaitu, sebesar US$ 2.283,14/ton. Hal ini berdampak pada peningkatan HPE biji kakao pada Juni 2020 menjadi US$ 2.108/ton, naik 5,35% atau sekitar US$ 107 dari periode sebelumnya yaitu sebesar US$ 2.001/ton.
Peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan oleh penguatan harga internasional. Peningkatan ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap 5 persen. Hal tersebut tercantum pada Kolom 2, Lampiran II, Huruf B, Peraturan Menteri Keuangan No.13/PMK.010/2017.
Sedangkan untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya. BK produk kayu dan produk kulit tercantum pada Lampiran II, Huruf A, Peraturan Menteri Keuangan No.13/PMK.010/2017. (A2)