Agricom.id, JAKARTA – Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode Agustus 2020 adalah US$ 656,98 /MT. Harga referensi tersebut meningkat US$ 34,51 atau naik 5,54% dari periode Juli 2020 yaitu sebesar US$ 622,47/MT.
Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 66 Tahun 2020 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
“Saat ini harga referensi CPO berada pada level di bawah US$ 750/MT. Untuk itu, Pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$ 0/MT untuk periode Agustus 2020,” kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina, dalam keterangan tertulis diterima Agricom.id, belum lama ini.
BK CPO untuk Agustus 2020 merujuk pada Kolom 1 Lampiran II Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No.13/PMK.010/2017 sebesar US$ 0/MT. Nilai tersebut sama dengan BK CPO untuk periode Juli 2020 sebesar US$ 0/MT.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada Agustus 2020 sebesar US$ 2.196,66/MT turun 7,28% atau turun US$ 172,56 dari bulan sebelumnya, yaitu sebesar US$ 2.369,22/MT. Hal ini berdampak pada penurunan HPE biji kakao pada Agustus 2020 menjadi US$ 1.917/MT, turun 8,1% atau melorot US$ 168 dari periode sebelumnya yaitu sebesar US$ 2.085/MT.
Penurunan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan melemahnya harga internasional. Penurunan ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap 5 persen. Hal tersebut tercantum pada kolom 2 Lampiran II Huruf B Peraturan Menteri Keuangan No.13/PMK.010/2017.
Sedangkan untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya. BK produk kayu dan produk kulit tercantum pada Lampiran II Huruf A Peraturan Menteri Keuangan No.13/PMK.010/2017. (A2)