Kementan Berhasil Kembangkan Korporasi Benih Padi IR - Nutri Zinc untuk Cegah Stunting

Kementan Berhasil Kembangkan Korporasi Benih Padi IR - Nutri Zinc untuk Cegah Stunting
Agricom.id

15 August 2020 , 06:38 WIB

Agricom.id, KULON PROGO - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendukung ketersediaan benih padi kaya gizi dengan varietas Inpari (IR) - Nutri Zinc untuk menangkal stunting atau kekerdilan. Upaya pencegahan stunting ini, salah satunya, dilakukan di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Padi Berbasis Korporasi Petani.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Kulon Progo, Muh Aris Nugroho bersama koordinator penyuluh dan penyuluh Kapanewon Sentolo, pimpinan UD. Sari Tani melakukan panen korporasi benih padi IR –  Nutri Zinc di Kelompok Tani (Poktan) Warga Rukun, Kelurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Jumat (14/8/2020). Panen mencakup 2 hektar (ha) dari total seluas 25 ha, dengan hasil ubinan dengan rata-rata 6,4 ton/ha di daerah yang terkena serangan tikus.

“Gaya hidup yang terus berkembang mendorong tingginya kebutuhan masyarakat akan pangan sehat. Perkembangan ilmu dan teknologi membuat fungsi nasi bergeser - bukan hanya sekedar sumber karbohidrat, namun sekaligus bermanfaat bagi kesehatan masyarakat," ungkap Muh Aris Nugroho pada panen tersebut.

Menurutnya, hasil korporasi benih Inpari - Nutri Zinc ini direncanakan akan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan benih kaya nutrisi di wilayah Kulon Progo. Ia berharap, ke depan penanaman padi varietas ini bisa menangani persoalan kekerdilan di wilayah Kulon Progo.

"Yang terpenting juga, kegiatan korporasi benih ini juga dapat memberdayakan poktan menjadi produsen benih," ucapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Agricom.id.

Di tempat terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Suwandi menjelaskan, sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, Kementan terus berinovasi mengupayakan ketersediaan benih padi bernutrisi tinggi anti stunting, IR-Nutri Zinc. Penurunan kekerdilan menjadi prioritas pemerintah saat ini. Hal ini menyangkut kualitas generasi penerus bangsa.

"Salah satu penyebabnya adalah kekurangan kandungan gizi Zinc (Zn). Kekurangan Zinc pada ibu hamil akan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah/kerdil. Selain itu juga akan berpengaruh pada daya tahan tubuh, serta pertumbuhan otak. Selama ini masyarakat mengonsumsi beras tanpa memperhatikan kelengkapan gizi," jelas Suwandi.

Direktur Perbenihan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan, Takdir Mulyadi menambahkan, sesuai deskripsi, varietas ini memiliki kadar amilosa 16,6 persen dan kandungan Zn mencapai 34,51 parts per million (ppm) (8 ppm lebih tinggi daripada varietas yang umum dibudidayakan oleh petani, seperti, Ciherang dengan Zn sebesar 24,06 ppm). Selain kaya nutrisi, varietas ini juga memiliki produktivitas tinggi, tahan wereng batang coklat (WBC), blas, tungro, namun rasa nasi enak dan pulen.

“Jika hal ini dapat diedukasikan kepada masyarakat di Kulon Progo secara luas, nilai jual benih Nutri Zinc bisa lebih mahal daripada benih padi yang biasa dan mempunyai nilai tambah bagi petani produsen," sebutnya.

Karena itu, Takdir berharap agar Kabupaten Kulon Progo dapat memenuhi kebutuhan benih padi anti kerdil secara mandiri dan dapat menambah kesejahteraan petani.

"Juga diharapkan, benihnya langsung dimanfaatkan untuk memenuhi program dan swadaya petani di wilayahnya," tandasnya. (A2)

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP