Kemendag Fasilitasi Kopi Kekinian Ekspansi ke Pasar Muslim Belanda

Kemendag Fasilitasi Kopi Kekinian Ekspansi ke Pasar Muslim Belanda
Ilustrasi kopi. Foto: Istimewa

26 August 2025 , 15:59 WIB

AGRICOM, DEN HAAG – Kementerian Perdagangan RI melalui Atase Perdagangan (Atdag) RI di Den Haag memfasilitasi pertemuan Kopi Tuku dengan lembaga halal Eropa, Halal Quality Control (HQC) Group, pada 11 Agustus 2025. Pertemuan ini menjadi langkah awal Kopi Tuku untuk memperoleh sertifikasi halal sebelum membuka cabang pertamanya di Belanda, dengan fokus menyasar komunitas muslim setempat.

Atdag RI Den Haag, Annisa Hapsari, mendorong lebih banyak pelaku usaha makanan dan minuman Indonesia untuk melihat peluang ekspor ke Belanda. Ia menekankan bahwa sertifikasi halal adalah kunci penting memasuki pasar halal Eropa.

“Pertemuan ini memberikan pemahaman mengenai prosedur sertifikasi halal di Belanda, tren pasar halal Eropa, serta regulasi yang berlaku. Bagi eksportir seperti Kopi Tuku, sertifikasi halal menjadi pintu masuk ke pasar Belanda,” ujar Annisa, dikutip Agricom.id dari laman resmi Kemendag, Selasa (26/08).

BACA JUGA: 

- Bidik Tarif Nol Persen Indonesia untuk Sawit, Kakao, dan Kopi di Pasar AS

- Sulbar Wajibkan Uji Mutu Kopi dan Kakao untuk Perkuat Daya Saing

Sari menambahkan, potensi pasar halal di Belanda sangat menjanjikan. Komunitas muslim di Belanda berjumlah sekitar 1,2 juta orang, setidaknya 140 ribu orang merupakan komunitas muslim di Amsterdam. Potensi ini dapat dimanfaatkan eksportir Indonesia untuk memasukkan produk halal ke Belanda.

Selain itu, tren halal di Belanda dan Uni Eropa menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. “Pertumbuhan tren halal di Belanda dan Uni Eropa mencapai USD 396,0 miliar pada tahun 2024. Nilai ini diprediksi naik menjadi USD 663,4 miliar pada tahun 2033. Peningkatan permintaan produk halal juga datang dari konsumen nonmuslim karena produk halal dinilai sebagai pilihan etis dan sehat,” urai Sari.

Kopi Tuku berkomitmen untuk mendapatkan sertifikasi halal dari otoritas sertifikasi halal Belanda sebelum membuka cabang toko kopi sekaligus restoran pertama di Belanda. Potensi nilai ekspor makanan minuman halal ke Belanda diperkirakan mencapai USD 150 ribu per tahun bagi Kopi Tuku. Nilai ini berasal dari penggunaan kopi, gula aren, dan bumbu masakan yang akan didatangkan langsung dari Indonesia; serta dukungan jenama dan manajemen dari Indonesia.

 

Manager Kopi Tuku, Ramiz, menyampaikan, sertifikasi halal justru menjadi bukti konsistensi jenama dalam menjaga kehalalan alih-alih sebuah formalitas. “Kami berterima kasih kepada Atdag RI Den Haag yang telah memfasilitasi pertemuan dengan lembaga sertifikasi halal internasional yang diakui oleh Belanda. Pertemuan dapat mempercepat proses sertifikasi halal dan restoran Indonesia bersertifikat halal pertama kami di Belanda bisa segera beroperasi pada September 2025,” kata Ramiz.

 

Sekilas Perdagangan Indonesia-Belanda

Pada Januari—Juni 2025, total perdagangan Indonesia dengan Belanda tercatat sebesar USD 3,12 miliar, dengan ekspor Indonesia ke Belanda USD 2,69 miliar dan impor Indonesia dari Belanda USD 431,10 juta. Surplus Indonesia terhadap Belanda sebesar USD 2,26 miliar.

Sementara itu, pada tahun 2024, total perdagangan Indonesia dengan Belanda mencatatkan nilai USD 5,73 miliar. Ekspor Indonesia ke Belanda tercatat sebesar USD 4,75 miliar dan impor Indonesia dari Belanda USD 984,50 juta. Indonesia surplus USD 3,76 miliar.

Ekspor utama Indonesia ke Belanda, antara lain, minyak asam dari pemurnian, asam monokarboksilat asiklik jenuh, minyak kelapa sawit dan fraksinya, bungkil dari biji atau kernel kelapa sawit, kakao dan olahan kakao. Sedangkan, impor Indonesia dari Belanda, antara lain, kertas atau kertas karton yang diberi; sisa, reja dan skrap, dari plastik; alat cukur, alat pangkas rambut dan peralatan penghilang rambut; cakram, pita, media penyimpan non-volatil berbentuk padat; dan kendaraan bermotor untuk transportasi barang. (A3)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP