Dalam kunjungan ke Sumatera Utara, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa cadangan beras diperkuat tiga kali lipat dan seluruh sawah rusak akibat banjir akan dipulihkan sepenuhnya oleh pemerintah pusat. Foto: Kementan
AGRICOM, SUMATERA UTARA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau langsung wilayah terdampak banjir di Sumatera Utara pada Rabu (3/12/2025). Kunjungan ini bertujuan memastikan pemulihan pascabencana berjalan cepat, terutama terkait ketersediaan pangan dan perbaikan lahan pertanian yang rusak.
Dalam arahannya, Mentan Amran menegaskan bahwa kebutuhan pangan masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat harus tetap terjaga. Untuk itu, pemerintah menyiapkan cadangan beras dalam jumlah yang jauh melampaui kebutuhan di lapangan.
“Yang pertama, kami siapkan cadangan beras tiga kali lipat dari kebutuhan. Kebutuhannya di sini 5 ribu ton seperti disampaikan Pak Gubernur Sumatera Utara. Kita siapkan tiga kali lipat cadangan. Jadi tidak usah khawatir masalah cadangan beras,” ujar Amran, diktip Agricom.id dari laman Kementan, Jumat (5/12).
BACA JUGA:
- Mentan Amran Beri Apresiasi kepada GAPKI atas Dukungan Donasi Bencana Sumatera
Saat meninjau 82 hektare sawah yang rusak tersapu banjir, Mentan Amran menegaskan bahwa pemerintah pusat mengambil alih penuh seluruh proses pemulihan. Lahan yang hancur akan dibangun ulang, dicetak kembali, dan ditanami hingga siap diserahterimakan kepada para pemiliknya.
“Pemerintah ambil alih sampai menjadi sawah seperti semula. Kami kirim peralatan, bantuan, dan benih gratis. Kami bangun dan kami tanami sampai proses serah terima kepada pemiliknya,” tegasnya.
Untuk pelaksanaan teknis, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan kontraktor lokal yang ditunjuk pemerintah daerah, sementara seluruh pembiayaan ditanggung pemerintah pusat. Amran menekankan bahwa pemulihan diselesaikan sampai tuntas di semua lokasi terdampak, bukan hanya di Sumatera Utara.
“Kami bekerja sama menggunakan kontraktor lokal. Pak Bupati tinggal tunjuk, Pak Gubernur langsung kerjakan. Pusat yang biayai, sampai selesai. Bukan unitnya berapa, tapi selesai seluruhnya,” jelasnya.
Dukungan pemerintah menyesuaikan tingkat kerusakan lahan. Untuk sawah yang rata tersapu banjir, pemerintah akan membangun ulang dari awal dan melengkapinya dengan benih serta alsintan. Sementara untuk sawah yang tidak rusak berat, bantuan sarana produksi tetap diberikan agar petani bisa kembali menanam secepat mungkin.
“Benih dari pemerintah, alat dari pemerintah, membangun sawahnya dari pemerintah pusat. Semua biaya pusat sampai kembali tanam,” tegas Amran.
Ia menargetkan pemulihan selesai dalam 1–2 bulan, mengingat anggaran sudah disiapkan dan tim lapangan akan bekerja secara terarah.
Di lokasi bencana, Mentan Amran juga berdialog dengan para petani yang semestinya memasuki masa panen sebelum banjir melanda. Ia memberi dukungan moral dan memastikan proses rekonstruksi lahan dipercepat.
“Sabar ya Bapak, Ibu. Nanti kami cetak ulang. Tim kami turun, PPL kawal, CPCL urus, diukur, dipercepat, langsung cetak sawah ulang,” ujarnya disambut positif oleh masyarakat.
Kementerian Pertanian menegaskan komitmennya melindungi petani dan masyarakat di wilayah terdampak banjir dengan memastikan ketersediaan beras tetap aman, distribusi pangan terjaga, serta proses pemulihan sawah dan sarana produksi dilakukan secepat mungkin. (A3)