Agricom.id, JAKARTA – Harga referensi produk crude palm oil (CPO) untuk penetapan bea keluar (BK) periode September 2019 adalah US$ 555,55/ton. Harga referensi tersebut menguat US$ 23,35 atau 4,39% dari periode Agustus 2019 yang hanya mencapai US$ 532,20/ton.
“Saat ini harga referensi miyak sawit mentah (CPO) tetap berada pada level di bawah US$ 750/ton. Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar US$ 0/ton untuk periode September 2019,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indrasari Wisnu Wardana, dalam keterangan resmi diterima Agricom.id, di Jakarta belum lama ini.
Penetapan ini tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 67 Tahun 2019 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
BK CPO untuk September 2019 tercantum pada Kolom 1 Lampiran II Huruf C Peraturan Menteri Keuangan No. 13/PMK.010/2017 sebesar US$ 0/ton. Nilai tersebut sama dengan BK CPO untuk periode Agustus 2019 sebesar US$ 0/ton.
Sementara itu, harga referensi biji kakao pada September 2019 sebesar US$ 2.306,46/ton turun 6,61% atau mencapai US$ 163,18 dari bulan sebelumnya yaitu sebesar US$ 2.469,64/ton. Hal ini berdampak pada penurunan HPE biji kakao pada September 2019 menjadi US$ 2.024/ton, turun 7,28% atau US$ 159 dari periode sebelumnya yaitu sebesar US$ 2.183/ton.
Penurunan harga referensi dan HPE biji kakao disebabkan melemahnya harga internasional. Penigkatan ini tidak berdampak pada BK biji kakao yang tetap 5%.
Hal tersebut tercantum pada kolom 2 Lampiran II Huruf B Peraturan Menteri Keuangan No. 13/PMK.010/2017. Sedangkan untuk HPE dan BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya. BK produk kayu dan produk kulit tercantum pada Lampiran II Huruf A Peraturan Menteri Keuangan No. 13/PMK.010/2017. (A2)