TEI 2019: Produk Perkebunan Indonesia, Raup Transaksi US$ 7,58 juta dengan Jerman

TEI 2019: Produk Perkebunan Indonesia, Raup Transaksi US$ 7,58 juta dengan Jerman
Agricom.id

21 October 2019 , 06:50 WIB

Agricom.id, TANGERANG, - Produk perkebunan dan rempah-rempah Indonesia berhasil meraup kontrak dagang melalui misi pembelian (buying mission) senilai US$ 7,58 juta dengan Jerman pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2019. Kontrak dagang tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada hari kedua gelaran TEI 2019 di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten, Kamis (17/10/2019).

“Nilai tersebut akan terus bertambah, mengingat terdapat beberapa transaksi yang berpeluang untuk direalisasikan dalam beberapa hari ke depan,” ujar Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, dalam keterangan resmi diterima Agricom.id, belum lama ini.

Adapun perusahaan asal Jerman dan pelaku usaha Indonesia yang menandatangani MoU, yaitu Indo Consult GmbH dengan Multi Rempah Sulawesi sebesar US$ 1,22 juta, Organic Food Indonesia (OFI) ARUG dengan PT Mega Inovasi Organik (US$ 3,70  juta), SAFFRON Company UG dengan CV Pilar Anugrah Sejahtera (US$ 556 ribu) dan PT Griya Boga Mandiri sebesar US$ 480 ribu. Selain itu, akan dilakukan penandatanganan MoU antara Living Puppets GmbH dengan PT Sunindo Adipersada dengan nilai kontrak US$ 1,67 juta pada Sabtu (19/10).

Dubes Havas menyampaikan, pada gelaran TEI 2019 salah satu perusahaan asal Jerman, yakni Tramaco GmbH juga berhasil meraih penghargaan Primaduta Award 2019 untuk kategori kelompok Pasar Ekspor Potensial-Produk Manufaktur.

Penghargaan ini diberikan berkat loyalitas perusahaan tersebut sebagai buyer bahan baku kimia dari Indonesia. Nilai transaksi pembelian perusahaan ini mencapai US$ 9,25 juta dengan peningkatan 2,27 persen per tahun dalam lima tahun terakhir. Penghargaan Primaduta diserahkan oleh Wakil Presiden RI kepada Dubes RI untuk Jerman.

Menurut Dubes Havas, Terpilihnya Tramaco GmbH adalah bukti loyalitas dan bentuk kepercayaan pasar Jerman terhadap pemakaian produk Indonesia. Pembelian produk juga mencerminkan makin tingginya tren permintaan dan daya beli di pasar Jerman atas bahan baku kimia Indonesia yang telah memenuhi standar regulasi Jerman, maupun Uni Eropa. “Keberhasilan tersebut tidak lepas dari jejaring kemitraan yang solid antara 16 eksportir Indonesia dan importir Jerman yang difasilitasi Kedutaan Besar RI Berlin dan Indonesian Trade Promotion Center Hamburg,” kata Dubes Havas.

Dubes Havas juga menyampaikan dukungan atas kemitraan antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dan Import Promotion Desk (IPD) Jerman. IPD Jerman merupakan institusi yang dibiayai Pemerintah Jerman dalam melakukan pembinaan kepada perusahaan Indonesia mempromosikan produk kayu ringan Indonesia. (A2)

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP