Agricom, PALEMBANG - Lelang 4S (Satu Desa, Satu Mutu, Satu Harga dan Satu Hari Lelang) adalah inovasi kebijakan Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan yang melibatkan peran serta kelompok tani karet di sentra karet Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan yang bergabung dalam kelembagaan Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar untuk mengatasi beragam masalah seperti, Mutu Bahan Olah Karet (Bokar) rendah dan beragam, tingkat adopsi teknologi karet baru mencapai 60%.

Lantas, rantai pemasaran panjang, kegiatan pemasaran bokar dengan pola tradisional. Persaingan harga tidak transparan, keberadaan tengkulak atau pedagang perantara menjadi hambatan petani untuk mengakses informasi harga (notering pabrik).

Lemahnya posisi petani karena tidak berkelompok dalam UPPB, tingkat kesadaran petani terbatas mengenai pentingnya kelembagaan pemasaran terorganisir. Keterlibatan petani dalam UPPB baru mencapai 2% dengan produksi bokar UPPB hanya mencapai 6% dari total produksi kebun rakyat.

Pendapatan petani rendah, penerimaan petani dari kegiatan penjualan bokar tidak seimbang dengan kemampuan daya beli rumah tangga petani untuk memenuhi kebutuhan pokok. Data BPS tahun 2018 untuk Sumatera Selatan menunjukkan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) tanaman perkebunan rakyat masih di bawah 100%, sehingga kesejahteraan petani rendah.

Manfaat utama inovasi ini dalam keterangan resmi diterima Agricom, Senin (22/4/2019) untuk meningkatkan kesadaran petani, perbaikan mutu bokar, meningkatkan posisi tawar, transparansi dari bagian harga > 80% FOB. Inovasi lelang 4S sebagai langkah tepat merespon rendahnya harga karet petani.

Kegiatan ini telah menginisiasi forum kelembagaan petani karet melalui aplikasi media sosial grup Whatsapp harga karet dan informasi pemasaran bokar petani yang telah dimulai sejak tahun 2016. Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan mengalokasikan dana pengembangan program lelang 4S berkelanjutan di 12 Kabupaten/Kota dalam dua tahun mendatang. (A2)