Dubes dan Perwakilan Organisasi Internasional Apresiasi Museum Pertanian

Dubes dan Perwakilan Organisasi Internasional Apresiasi Museum Pertanian
Agricom.id

24 April 2019 , 06:19 WIB

Agricom, BOGOR - Museum Pertanian serta gedung perpustakaan yang baru saja diresmikan Kementerian Pertanian (Kementan) di kawasan Bogor, Jawa Barat mendapat apresiasi dari sejumlah duta besar negara Asia, Eropa dan Benua Amerika. Pasalnya, museum ini menjadi simbol pengetahuan sejarah pertanian bangsa Indonesia dari masa ke masa.

Terlebih, museum yang juga menjadi pemicu semangat kejayaaan pertanian Indonesia ini didirikan sebagai jalan revoluasi industri 4.0 menuju Indonesia lumbung pangan dunia 2045. Karena itu, museum pertanian mengajak semua pihak melanjutkan cita-cita besar para pendiri bangsa.

Apresiasi terkait peresmian Museum Pertanian ini datang dari Dubes Argentina Mr. Ricardo Luis Bolacandro. Luis menyatakan museum ini memiliki nilai kebangsaan yang luar bisa dan sangat mengesankan semua orang yang datang. Dia tertarik dengan kemajuan teknologi pertanian seperti autonomous traktor dan teknologi budidaya sapi.

"Keberadaan museum ini akan meningkatkan jumlah wisata ke Kota Bogor. Yang tak kalah penting, museum ini memiliki peran penting dalam perkembangan pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Tapi saya memberi masukan agar ke depan ada fasilitasi terjemahan multi bahasa Inggris dan Spanyol," kata Luis, dalam keterangan resmi diterima agricom.id, Senin (22/4/2019).

Selain dari Duta Besar, Apresiasi juga disampaikan Kepala Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste Mr. Stephen Rudgard. Kata dia, pendirian museum ini merupakan pencapaian besar untuk sektor pertanian Indonesia, terutama dalam mendukung pelestarian dan pemanfaatan pengetahuan pertanian.

"Secara khusus, saya menyampaikan ketertarikannya untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi kerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memajukan sektor pertanian," kata Rudgard saat melihat langsung medali penghargaan FAO swasembada beras Indonesia tahun 1984.

Direktur wilayah Indonesia dari International Fund for Agricultural Development Mr. Ron Hartmann, mengapresiasi pembangunan museum ini karena membuka pandangan negara lain terhadap kemajuan pertanian Indonesia.

"Ketika saya datang, saya menangkap impresi yang luar biasa atas gagasan pendirian museum ini. Secara khusus, saya terkesima dengan Galeri Pertanian Masa Depan yang terletak di gedung. C lantai 3. Area ini menjadi bagian terfavorit saya karena banyak inovasi dan teknologi," katanya.

Hartmann menambahkan, keberadaan museum ini memiliki peran penting dalam memajukan sektor pertanian melalui tangan-tangan anak muda. Terlebih, bentuk arsitektur museum sangat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan.

Sementara itu, Perwakilan United States Agency for International Development (USAID), Mr. Chris Rittgers mengaku sangat terkesan dengan tata letak dan pencahayaan seluruh ruangan museum.

"Tapi saya memberi masukan agar setiap foto di dalam museum dapat diberi informasi terkait tanggal pengambilan foto," katanya.

Di tempat yang sama, Perwakilan Kantor TETO negara Taiwan mengaku terkesan dengan display seragam dan topi bertuliskan BEKERJA, yang merupakan kepanjangan dari Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera.

"Saya juga suka dengan kalimat tatar yang terpampang seperti #Seoenuhhati yang sangat menginspirasi. Ia menilai negaranya harus mengadopsi museum ini untuk mengingat peran penting sektor pertanian," katanya.

Selain itu, juga perwakilan NZ Embassy, Mr. Jack Lee memberi apresiasi terhadap pembangunan museum pertanian. Menurut dia, secara keseluruhan museum ini sudah sangat bagus, terlebih pada Isi Galeri Future Farming yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. "Saya terus terang akan sangat terbantu jika terdapat informasi dalam bahasa Inggris untuk setiap area," katanya. (A2)

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP