Perluas Sentra Produksi, Kementan Dorong Sukabumi Kembangkan Bawang Putih

Perluas Sentra Produksi, Kementan Dorong  Sukabumi Kembangkan Bawang Putih
Agricom.id

25 April 2019 , 06:01 WIB

Agricom.id, SUKABUMI - Kementerian Pertanian (Kementan) secara masif memperluas sentra produksi bawang putih guna mewujudkan target swasembada di tahun 2021 mendatang. Tak ayal, Kabupaten Sukabumi pun didorong untuk menjadi sentra bawang putih di Jawa Barat.

“Bawang putih yang sedang dikembangkan di Sukabumi saat ini terhampar di kaki Gunung Gede Pangrango, tepatnya di perkebunan Goalpara, Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja. Kami meninjau, ada 25 hektare yang ditanam untuk disiapkan menjadi benih. Ke depan, areal budi dayanya akan dikembangkan lebih luas. Sukabumi ini sangat prospek untuk bawang putih,” kata Direktur Jeneral Hortikultura, Kementan, Suwandi saat meninjau lahan bawang putih tersebut, Selasa (23/04/19) dalam keterangan resmi kepada Agricom.id.

Suwandi juga menjelaskan, pengembangan bawang putih di Sukabumi ini merupakan implementasi dari program Kementan untuk mengejar swasembada di tahun 2021. Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi bersama pelaku usaha, yakni PT Agri Muda Indonesia melakukan pertanaman bawang putih. Importir bawang putih diwajibkan memproduksi 5 persen dari total pengajuan rekomendasi impornya.

”Tahun 2018 kita sudah tanam 11 ribu hektare, tahun ini 20 sampai 30 ribu hektare. Setiap tahun naik 2 sampai 3 kali lipat dari luas yang ada,” jelasnya.

Menurut Suwandi, untuk memenuhi konsumsi dalam negeri, dibutuhkan 69 ribu hektare lahan dengan total  kebutuhan bawang putih nasional 550 hingga 600 ribu ton per tahun. Saat ini seluruh produksi akan dijadikan benih dan ditargetkan sampai dengan tahun 2021. Luas pertanaman akan mencapai 90 hingga 100 ribu hektare, dengan produktifitas 8,9 ton per hektare.

“Wilayah pertanaman sudah mencakup  110 kabupaten termasuk di Jawa Barat yaitu Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut dan Majalengka. Agroklimat di daerah- daerah ini mendukung pertanaman bawang putih,” ujarnya.

Oleh karena itu, Suwandi menegaskan, hasil panen bawang putih di Sukabumi ini dapat menjadi terobosan baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pasalnya, sudah beberapa kali menanam bawang putih, namun baru kali ini bisa membuahkan hasil.

“Harga benihnya Rp 40 sampai 60 ribu per kilogram dan saat ini ditanam seluas 25 hektare, ditingkatkan menjadi 75 hektare, kemudian 150 hektare. Hasilnya bagus untuk percontohan,” tegasnya.

Di tempat yang sama, Direktur PT Agri Muda Indonesia, Arief Widia mengatakan, penanaman bawang putih menggunakan bibit Great Black Leaf (GBL). Sebanyak 13 ton, ditanam di lahan seluas 25 hektare.

“Awalnya kami melakukan demplot dengan mendatangkan bibit dari Taiwan. Petani  berhasil membuktikannya sehingga usahanya tidak sia-sia," kata Arief.

Keberhasilan ini, sambung Arif, tidak terlepas dari dukungan Kementan, pemerintah daerah dan optimisme yang tinggi bersama beberapa kawan alumni Universitas Padjajaran guna menggagas penanaman bawang putih.  Sebab 90 persen bawang putih selama ini dipenuhi dari impor, sehingga lahir gagasan untuk mendukung pemerintah agar bawang putih bisa dipenuhi dari produksi sendiri.

”Kami melihat, 90 persen bawang putih kita dari impor. Bagaimana cara supaya mendukung pemerintah? Kami uji coba terus, akhirnya menemukan metode yang tepat. Kalau orang lain gagal, saya ingin berhasil,” aku Arief.

Menurut Arief, biaya produksi 90 juta rupiah per hektare dapat menghasilkan panen yang luar biasa, yakni, mencapai 12 juta ton per hektare. Dari tanam hingga panen memakan waktu selama empat bulan.

”Apalagi Pak Dirjen hadir di sini menyemangati kami dan harus bisa mencapai luas tanam 500 hektare ke depannya,” ucapnya.

Masih di tempat yang sama, Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura,  Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Dosen A. Karmana mengatakan, pihaknya telah mengidentifikasi lahan di beberapa lokasi untuk pengembangan bawang putih di daerahnya. Pihaknya akan menetapkan target lahan yang sesuai dan berpotensi,  berikut Calon Petani Calon Lahan (CPCL), serta fasilitasi sarana dan prasarana benih.

“Tentunya terlebih dahulu dilakukan melalui uji coba demplot di lapangan. Insya Allah target pengembangan mencapai 1.000 hektare bawang putih di Sukabumi ini karena banyak lahan serupa. Sebagai tahap awal, kita akan adopsi hasil dari sini,” ujarnya. (A2)

 

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.


TOP